Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pelaku Lain dalam Kasus Narkoba di Bungkus Teri Medan dan Abon Lele

Kompas.com - 13/03/2019, 15:45 WIB
Walda Marison,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya kembali mengungkap jaringan peredaran sabu-sabu yang dikemas dalam bungkus abon lele.

Pengungkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan lanjutan kasus peredaran narkoba dengan kemasan teri medan dan abon lele yang diungkap awal Januari 2019 lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dari hasil penyelidikan kasus, pihaknya menangkap tersangka SUL.

"Tersangka SUL ini berperan sebagai orang yang menyimpan sementara narkoba yang dikemas abon lele," ujar Argo saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/3/2019).

Baca juga: Perempuan Selundupkan Sabu dalam Pisang Molen ke Rutan Polres Bekasi Kota

SUL ditangkap pada Kamis (21/2/2019) di Jalan Raya Taman Mini pintu I, Jakarta Timur.

"Dari penangkapan TKP pertama, kami amankan satu bungkus lakban coklat 100 gram sabu dan dua HP tersangka," katanya.

Setelah ditangkap, polisi menelusuri ke rumah tersangka SUL. Di sana, didapati ribuan gram sabu-sabu di rumahnya di kawasan Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur.

"Di sana kami dapati satu bungkus abon lele berisi 500 gram sabu, satu bungkus abon lele berisi 400 gram, dan lima bungkus lakban masing-masing berisi satu kilogram sabu," katanya.

Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn mengatakan, barang tersebut belum diketahui akan diedarkan ke mana.

Namun, dia memastikan barang haram tersebut didapati dari jaringan Pekanbaru dan Bandung.

"Berdasarkan keterangan tersangka, dia dapat barang ini dari Pekanbaru dan Bandung. Maka dari itu, kami bikin tim untuk melakukan penangkapan," kata dia.

Tidak lama kemudian, mereka dapat menangkap penyalur sabu-sabu di tiga tempat itu.

Tim satu menangkap tersangka NOL yang berada di Pekanbaru. Barang bukti yang diamankan berupa lima handphone.

"Tim dua menangkap tersangka D di Bandung dengan barang bukti yang diamankan dua gram sabu," katanya.

Baca juga: Bawa Sabu 1 Kg, penumpang Lion Air Diamankan Petugas BNN

Sedangkan tim tiga berhasil menahan TED dan RUD di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Barang bukti yang diamankan yaitu tiga handphone milik kedua tersangka.

Ada beberapa tersangka lain yang masih dalam pencarian. Keempat tersangka yang berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) berinisial HB, YG, TN, dan Press.

"Keempatnya punya keterlibatan mengirim barang ke SUL," terangnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancama pidana maksimal hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com