JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat pembahasan tarif moda raya terpadu (MRT) dan light rail transit (LRT) antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD lagi-lagi ditunda.
Sebab, Pemprov DKI baru menyampaikan kajian tarif sehari sebelumnya atau pada Selasa (12/3/2019).
Pimpinan rapat Mohamad Taufik meminta rapat ditunda setelah seluruh anggota dewan, khususnya Komisi C mendalami hasil kajian Pemprov DKI.
Baca juga: DPRD Belum Tetapkan Subsidi, Tarif MRT dan LRT Tidak Jelas
"Seluruh bahan berikan ke dewan sebagai bagian yang akan didiskusikan di depan, sehingga kita dapat ilmunya dan keputusan tidak merugikan masyarakat," kata Taufik dalam rapat, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Menurut Taufik, pihaknya perlu memikirkan APBD yang dibebankan untuk subsidi tarif MRT dan LRT.
Pihaknya tak mengkhawatirkan pembahasan tarif makin molor.
Baca juga: Tentukan Tarif MRT, Pemprov DKI Perhitungkan Integrasi Antarmoda
"Saya kira, kan, sekarang masih dalam tahap uji coba," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
Gembong berharap DPRD dan Pemprov DKI bisa langsung mencapai kesepakatan tarif pada rapat berikutnya.
Baca juga: Sebelum Umumkan Tarif MRT, Pemprov DKI Konsultasi ke DPRD
"Kalau rapat masih kosongan begini enggak clear juga, coba berikan kajiannya sehingga rapat berikutnya langsung dibahas," ujar Gembong.
Sebelumnya, rapat gabungan pembahasan tarif MRT dan LRT antara Komisi B dan Komisi C DPRD DKI Jakarta ditunda karena belum mencapai kesepakatan, Selasa.
Pemprov DKI sebelumnya mengusulkan tarif Rp 10.000 per penumpang untuk MRT Jakarta fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Baca juga: Anies: Tarif MRT Sudah Final, Tinggal Pengumuman Saja...
Sementara untuk LRT Jakarta fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome, Pemprov DKI mengusulkan tarif Rp 6.000 per penumpang.
Dengan tarif tersebut, Pemprov DKI harus menggelontorkan subsidi Rp 572 miliar untuk MRT dan Rp 327 miliar untuk LRT dari APBD DKI 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.