Namun, lift tersebut tidak ada suara sehingga para disabilitas tersebut kerap bertanya apakah sudah terbuka pintu liftnya.
Banyak pula penyandang disabilitas yang menggunakan ekskalator untuk menuju kereta.
Setelah memasuki kereta, penyandang disabilitas tampak agak kesulitan masuk kereta apalagi yang menggunakan kursi roda.
Mereka tampak harus menganggkat kursi roda lantaran jarak antara peron dan kereta selebar lima centimeter.
Saat sampai di kereta, para penyandang disabilitas mencari-cari tempat mana yang dapat ia duduki.
Untuk difabel yang menggunakan kursi roda tampak mereka duduk di area prioritas yang terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.
Sementara yang lainnya, ada yang duduk kursi prioritas dan kursi penumpang lainnya.
Ketika mulai perjalanan, para penyandang disabilitas tersebut mengabadikan momennya masing-masing.
Voice over yang menginformasikan lokasi terkini kereta dan stasiun pemberhentian selanjutnya tampak tidak didengar baik khususnya bagi tuna rungu.
Pasalnya mereka kerap kali menanyakan kapan sampai di Stasiun HI.
Papan informasi tentang rute evakuasi jika terjadi situasi darurat tampak dibaca dan dicermati.
Setelah sampai di stasiun Senayan tampak para penyandang disabilitas melihat sejumlah fasilitas di stasiun tersebut.