Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Ikut Coba MRT Bersama Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 16/03/2019, 22:17 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 120 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT ikut merasakan uji coba MRT. Uji coba ini sekaligus merayakan ulang tahun JBFT yang ke-7.

Pantauan Kompas.com para penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.

Sebagian difabel tersebut, ada yang didampingi oleh keluarganya dan ada pula yang berangkat secara mandiri.

Kompas.com pun turut mengikuti uji coba MRT tersebut di Stasiun Bunderan HI pada Sabtu (16/3/2019).

Baca juga: Cerita Cheta, Penyandang Disabilitas, Jajal MRT

Stasiun Bundaran HI tampak siap untuk digunakan penumpang. Memasuki stasiun, terlihat tangga dan eskalator yang letaknya berdampingan.

Petugas-petugas stasiun tampak menyambut setiap penumpang yang ikut uji coba pagi tadi dengan senyuman.

Awalnya, para penyandang disabilitas dikumpulkan di dalam stasiun untuk diberikan pengarahan.

Semua difabel tersebut tampak antusias menjajal MRT tersebut. Ada yang mengabadikan momen, mengambil video dan berswa foto.

Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.

Para difabel yang mengikuti kegiatan uji coba tersebut hanya ditempel stiker bukti dirinya mengikuti uji coba MRT.

Selanjutnya, para difabel tersebut berbaris untuk masuk ke dalam kereta.

Seluruh penumpang yang akan mengikuti kegiatan uji coba tersebut dikhususkan untuk penyandang disabilitas.

Untuk menuju kereta, para penyandang disabilitas ini terlebih dahulu menunggu lift.

Lift tersebut cukup untuk dua orang disabilitas yang menggunakan kursi roda. Sementara, yang tidak menggunakan kursi roda dapat menampung enam orang.

Lift ini pun tampak telah difasilitasi huruf braille untuk memudahkan penyandang disabilitas membuka tombol tersebut.

Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.

Namun, lift tersebut tidak ada suara sehingga para disabilitas tersebut kerap bertanya apakah sudah terbuka pintu liftnya.

Banyak pula penyandang disabilitas yang menggunakan ekskalator untuk menuju kereta.

Setelah memasuki kereta, penyandang disabilitas tampak agak kesulitan masuk kereta apalagi yang menggunakan kursi roda.

Mereka tampak harus menganggkat kursi roda lantaran jarak antara peron dan kereta selebar lima centimeter.

Saat sampai di kereta, para penyandang disabilitas mencari-cari tempat mana yang dapat ia duduki.

Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.

Untuk difabel yang menggunakan kursi roda tampak mereka duduk di area prioritas yang terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.

Sementara yang lainnya, ada yang duduk kursi prioritas dan kursi penumpang lainnya.

Ketika mulai perjalanan, para penyandang disabilitas tersebut mengabadikan momennya masing-masing.

Voice over yang menginformasikan lokasi terkini kereta dan stasiun pemberhentian selanjutnya tampak tidak didengar baik khususnya bagi tuna rungu.

Pasalnya mereka kerap kali menanyakan kapan sampai di Stasiun HI.

Papan informasi tentang rute evakuasi jika terjadi situasi darurat tampak dibaca dan dicermati.

Setelah sampai di stasiun Senayan tampak para penyandang disabilitas melihat sejumlah fasilitas di stasiun tersebut.

Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barier Free Tourism atau JBFT mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2019). Penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT terdiri dari berbagai ragam disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli dan ragam disabilitas lainnya.

Beberapa diantaranya mencoba toilet khusus penyandang disabilitas tersebut.

Setelah berkeliling stasiun MRT tersebut, terlihat para petugas MRT meminta sejumlah pendapat dan masukan pada penyandang disabilitas saat mereka menjajal MRT.

Baik dari masukan harga, fasilitas yang perlu ditingkatkan oleh MRT sebagai ramah penyandang disabilitas, mulai dari lift yang tidak ada suara, peron yang jaraknya jauh dengan kereta, dan tidak adanya guiding block yang jelas dari lift menuju kereta.

Adapun uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.

Total kuota untuk uji coba tersisa sebanyak 100.862 orang dari 285.600 orang. Uji coba MRT akan dilakukan sejak pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari.

PT MRT Jakarta menerapkan sistem kuota saat uji coba operasi penuh kereta MRT untuk publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com