Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga tentang Lilik, Pentolan WNI Korban Penembakan Selandia Baru..

Kompas.com - 18/03/2019, 08:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Lilik Abdul Hamid (57), salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) korban penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru beberapa waktu lalu bercerita mengenai kehidupan Lilik semasa di sana. 

Denny, adik ipar Lilik menyebut iparnya itu sudah sekitar 17 tahun menetap di Selandia Baru, yakni sejak tahun 2002. 

Ia juga dianggap sebagai WNI yang paling senior di Selandia Baru karena masa tinggalnya yang cukup lama.

Lilik juga dikenal aktif dalam kegiatan apapun, termasuk ketika hari besar keagamaan.

Baca juga: Polisi Australia Geledah 2 Rumah Terkait Pelaku Teror di Selandia Baru

"Di kegiatan apapun, dia selalu jadi koordinator. Idul Fitri, Idul Adha. Istilahnya pentolan orang Indonesia di Selandia Baru," kata Denny, adik ipar Lilik saat ditemui di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2019).

"Dia juga suka membantu, dermawan. Ada (WNI) yang nikah sama (orang) Selandia Baru dia yang bantu. Ada mualaf juga dia bantu," tambahnya.

Sementara itu, mertua Lilik, Tjiji, menjelaskan bahwa tempat tinggal menantunya memang dekat dengan Masjid Al Noor.

"Setiap hari memang shalatnya di situ. Sekitar 200 sampai 300 meter dari rumahnya ke masjid," terang Tjitji. 

"Anak nomor satu saya sudah berangkat ke Selandia Baru hari ini. Kalau Lilik ini suami dari anak kedua saya."

Lilik meninggalkan istri dan satu orang anak. 

Komisaris polisi Selandia Baru Mike Bush pada Minggu (17/3/2019) menyatakan, jumlah korban tewas dalam penembakan tersebut sebanyak 50 orang. 

Baca juga: Suami Korban Teroris Selandia Baru Maafkan Pembunuh Istrinya

Jumlah korban luka juga tercatat sebanyak 50 orang dengan 36 di antaranya masih dirawat di rumah sakit. 

Dari 36 korban yang dirawat di rumah sakit, 11 di antaranya disebut dalam kondisi kritis. 

Adapun tersangka penembakan bernama Brenton Tarrant, seorang pria kelahiran Australia, langsung ditahan dan disidang pada Sabtu (16/3/2019). Dia didakwa dengan pembunuhan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Keluarga Tentang Sosok Lilik, WNI Tewas Akibat Penembakan Brutal di Selandia Baru, http://www.tribunnews.com/internasional/2019/03/17/cerita-keluarga-tentang-sosok-lilik-wni-tewas-akibat-penembakan-brutal-di-selandia-baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com