Kursi roda mereka harus dibantu untuk diangkat lantaran jarak antara peron dan kereta selebar lima sentimeter.
Untuk penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dapat duduk di area prioritas yang terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.
Baca juga: Pengalaman Ikut Coba MRT Bersama Penyandang Disabilitas
Sementara lainnya ada yang duduk kursi prioritas dan kursi penumpang biasa.
Dalam perjalanan, para insan tuli kerap menanyakan sudah sampai stasiun mana mereka berada. Hal itu dikarenakan informasi keberangkatan dan kedatangan disajikan dalam pengumuman suara.
Setelah sampai di Stasiun Senayan, para penyandang disabilitas melihat sejumlah fasilitas di sana. Beberapa di antaranya mencoba toilet khusus penyandang disabilitas.
Salah seorang tunarungu bernama Nita (35) yang berasal dari Depok mengaku terkesan dengan layanan MRT.
"Kesanku pas di Stasiun Bundaran HI nunggu berangkat itu berasa waktu aku di Singapura," kata dia sambil tertawa.
Penyandang disabilitas lain yang bernama Alfy menyatakan, secara keseluruhan fasilitas MRT sudah bagus dan ramah disabilitas.
Baca juga: Cerita Cheta, Penyandang Disabilitas, Jajal MRT
Namun, menurutnya ukuran lift kurang besar bagi dia yang menggunakan kursi roda.
"Cuma cukup dua kursi roda, jadi memang agak sempit sih, tapi bagus tombolnya rendah jadi tidak susah pencetnya," ujarnya.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pihaknya sengaja mengundang para disabilitas untuk mendapat masukan guna perbaikan fasilitas MRT yang lebih ramah disabilitas.
"Pada dasarnya positif ya, jadi belajar banyak apa yang perlu kami perbaiki, kalau tidak ada mereka kami tidak bisa feedback," ujar Silvia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.