Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kantor Kecil Petugas UPK Badan Air dari 1.000 Sampah Botol Plastik

Kompas.com - 18/03/2019, 12:00 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca siang itu terasa menyengat menyentuh kulit. Terlihat dari kejauhan beberapa petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta baru saja beranjak dari pekerjaannya membersihkan Kali Baru, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Langkah kaki mereka kemudian menuju ke tempat untuk berteduh di bantaran kali tersebut.

Tempat mereka berteduh ternyata cukup unik. Bukan dari kayu atau pun batu bata, tempat berteduh para petugas ini terbuat dari botol plastik.

Botol-botol minuman ini diperoleh dari hasil membersihkan aliran kali maupun sampah-sampah sekitar.

Baca juga: Kampanye Kurangi Sampah Plastik dari Arena Konser

1.000 botol plastik

Tak tanggung-tanggung, bangunan yang mereka namai Pos Gerojokan ini berdiri dari 1.000 sampah botol plastik yang dikumpulkan selama beberapa bulan.

"Ide awalnya dari Pak Sarmilih, dari Dinas Lingkungan Hidup kan juga memang ada intruksi mengurangi sampah plastik. Makanya kita bangun rumah botol plastik ini. Untuk bangun rumah botol plastik butuh sekitar 1.000 botol," kata Kepala Regu UPK Badan Air Pos Gerojokan, Rudi Supriyadi saat berbincang dengan wartawan.

Baca juga: Minimalisir Sampah Plastik, PPSU Pulau Tidung Buat Ecobrick dari Botol Bekas

Setelah sepakat membangun, sejak bulan Desember 2018 seluruh personel UPK Badan Air yang betugas di wilayah Kecamatan Pasar Rebo mencari sampah botol kemasan mineral.

Butuh waktu tiga bulan hingga Pos Gerojokan botol plastik yang terletak di Jalan Raya Bogor wilayah Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo selesai dibangun dan diresmikan.

"Mulai mengumpulkan botol dari Desember 2018 lalu, baru jadi pas Februari 2019. Butuh waktu mengumpulkan botol plastik yang masih bagus. Sampahnya memang banyak, tapi kita pilih yang masih bagus," ujarnya.

Para petugas beristirahat di rumah plastik Pos Gerojokan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang dibentuk oleh UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta KOMPAS.com/Ryana Aryadita Para petugas beristirahat di rumah plastik Pos Gerojokan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang dibentuk oleh UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Botol-botol ini kemudian digabung menggunakan kawat hingga menyatu dan membentuk sebuah tempat peristirahatan.

Dengan luas tempat sekitar 4 x 4 meter, rumah plastik tersebut cukup untuk menampung beberapa orang.

Sebelum dipakai, seluruh botol plastik dicuci dan direndam menggunakan sabun agar bersih dan tak berbau.

Tak jarang saat menemukan botol-botol plastik masih berisi sesuatu yang tak diduga.

"Banyak botol yang (maaf) isinya air kencing, jadi pas diangkut botolnya masih tertutup. Walaupun isi air kencing ya terpaksa kita pakai karena kondisinya masih bagus, kan enggak semua botol plastik yang didapat kita pakai," kata Rudi.

Tak hanya botol plastik, ornamen lain yang terdapat di rumah plastik dimanfaatkan dari sampah yang mereka angkut.

Baca juga: Begini Perjalanan Botol Plastik dari Sampah Anda Menjadi Botol Baru

Seperti kayu yang digunakan membuat tempat duduk, miniatur sepeda motor, lalu bambu sebagai pondasi saung.

Di depan rumah plastik ini pun terdapat sebuah taman berukuran mini yang berisi ikan-ikan kecil dan bunga-bunga yang menghias.

Ban mobil yang jadi penghias taman pun merupakan barang bekas yang didapat dari bengkel mobil di Jalan Raya Bogor dekat rumah botol plastik.

"Bangku ini dibuat dari kayu yang ditemuin, kan banyak sampah kayu. Jadi sampah yang ditemuin dan dirasa bisa dipakai, ya kita pakai. Teman-teman dari pos lain juga nyumbang kok, bukan cuman personel Pos Gerojokan saja," tuturnya.

Hanya sejumlah barang yang dibeli, di antaranya besi dan asbes sebagai penopang rumah plastik, serta semen, pasir untuk membangun kolam ikan.

Baca juga: Monumen Botol Plastik di Gunung Slamet Ini Dibuat dari Sampah Pendakian

"Sekitar Rp 1 juta lah, itu dana patungan semuanya. Dikumpulkan secara sukarela saja selama proses pembuatan," ucap Rudi.

Ikan yang menghuni kolam pun merupakan hasil temuan personel UPK Badan Air saat bertugas.

"Ada yang beli tapi enggak banyak, beberapa saja. Seperti besi dan semen untuk bangun kolam. Sisanya ya barang yang ditemuin pas kerja. Kalau tanaman kita ambil yang tumbuh di bantaran Kali, ada juga sumbangan dari teman-teman," lanjutnya menjelaskan.

Para pelajar saat berkunjung ke rumah plastik Pos Gerojokan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang dibentuk oleh UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta KOMPAS.com/Ryana Aryadita Para pelajar saat berkunjung ke rumah plastik Pos Gerojokan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang dibentuk oleh UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Kantor kecil

Tak disangka, Pos Gerojokan ternyata juga menarik perhatian warga. Tak jarang warga sekitar berhenti hanya untuk foto-foto.

Namun, bagi para petugas UPK Badan Air, bangunan dari plastik tersebut lebih dari sekedar tempat beristirahat sementara. Para petugas menyebutnya sebagai kantor kecil mereka.

Tempat ini juga digunakan sebagai lokasi apel masuk dan pulang personel UPK Personel UPK Badan Air.

Baca juga: Kisah Yusuf Nugraha, Dokter dengan Tarif 10 Botol Plastik Bekas

Bagian utama bangunan botol plastik yang disertai tempat duduk mampu menampung sekitar delapan orang dewasa.

Sementara bagian saung kecil di sebelah kiri yang ditopang bambu dan menghadap taman serta kolam ikan mampu menampung dua orang dewasa.

"Buat kami ini seperti kantor kecil, setiap hari kami apel masuk dan pulang ya di sini. Kantor besarnya ya Dinas Lingkungan Hidup di Cililitan," tutur Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com