JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara masih menyelidiki peristiwa pembajakan dua truk tangki milik PT Pertamina (Persero) yang dilakukan sejumlah pengunjuk rasa dari Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SPAMT), Senin (18/3/2019) pagi.
Dua truk tersebut dibajak dari dua tempat berbeda yakni pintu masuk Tol Ancol serta pintu Tol Podomoro.
"Dua truk ini baru diisi di Pertamina Plumpang, yang arah Ancol itu akan mendistribusikan BBM ke SPBU Cipinang Tangerang, sedangkan satu lainnya ke Ciawi, Bogor," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, di Mapolres Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: Dirut Pertamina Komentari soal Truk Tangki yang Sempat Dibajak
Pihaknya menduga peristiwa ini telah direncanakan sebelumnya.
"Kalau dari kejadiannya mereka menghadang dengan masuk ke dalam kendaraan dan mengambil alih kemudi, saya pikir ini perbuatan sudah direncanakan," katanya.
Dugaan tersebut juga diperkuat dengan fakta bahwa kendaraan tersebut dapat dikemudikan pendemo.
Baca juga: Perampas Truk Tangki Pertamina Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
"Tidak semua orang bisa mengemudikan kendaraan ini, kalau tidak biasa pasti kesulitan mengoperasikan panel-panel di dalam," ujar Budhi.
Sementara truk diambil alih pendemo, sopir diminta duduk di belakang kursi pengemudi.
"Ya ada ancaman kekerasan dalam aksi tersebut," katanya.
Baca juga: Bajak 2 Truk Tangki Pertamina, Pengunjuk Rasa Mengaku Spontan
Adapun, unjuk rasa dilakukan sejumlah massa SPAMT yang merasa di-PHK secara tidak manusiawi oleh pihak Pertamina.
Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas sepuluh terduga pelaku pembajakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.