Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang: Ada Selter Ojek "Online", Enggak Perlu Tunggu Pengemudi Sampai Setengah Jam

Kompas.com - 18/03/2019, 20:46 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Keberadaan selter ojek online di Stasiun Depok dinilai dapat memudahkan penumpang bertemu pengemudi ojek online.

Salah seorang penggagas selter ojek online Ardi mengklaim, para penumpang dapat lebih cepat bertemu dengan pengemudi ojek online pesanannya.

"Dulu sebelum ada selter, orang-orang itu butuh waktu lebih dari satu menit untuk bertemu belum nanya warna baju apalagi. Dengan adanya selter ini, enggak sampai satu menit penumpang bisa ketemu pengemudinya," kata Ardi di Jalan Kartini, Pancoran Mas, Depok, Senin (18/3/2019).

Sani, penumpang ojek online mengatakan, kini dirinya tidak kesulitan mencari pengemudi ojek online-nya karena sudah ada titik temu yang jelas.

Baca juga: Dishub Uji Coba Halte Ojek Online di Stasiun Depok

"Bagus dong kalau ada selter, kan dulu mah kita cari pengemudinya ada kali setengah jam saking banyaknya yang berjajar nongkrong di jalan raya," ujarnya.

Tidak hanya penumpang, pengemudi ojek online juga merasakan manfaat dari selter tersebut.

Yudi, pengemudi ojek online mengatakan, dirinya kini lebih tenang saat menunggu penumpang.

"Kaya begini enak mau nunggu juga enak tempatnya lega ada colokan (listrik) juga. Kalau di tempat lain kan biasanya nunggu di pinggir jalan, bikin macet, jadi enggak enak juga kalau diklakson-klakson," ujar dia.

Ia juga tidak khawatir lagi bersinggungan dengan petugas lantaran sering ditertibkan.

"Oh enggak khawatir lagi dong kan sekarang sudah ada tempatnya yang disediakan," ujarnya.

Baca juga: Selter Ojek Online Akan Dibangun di Stasiun MRT Lebak Bulus-Bundaran HI

Kemudian, penumpang ojek online lainnya, Kristi menambahkan dirinya tidak perlu panas-panasan menunggu ojek online. Sebab, bisa menunggu di bawah tenda dan seng sebagai tempat berteduh.

"Enak kalau ada selter kan tidak panas ya, terus bisa langsung ketemu cepat dengan ojek online-nya," ujarnya.

Apalagi kalau selter tersebut dapat ditambahi dengan fasilitas mushala, toilet, WiFi, dan warung.

"Ini kan masih uji coba katanya ya semoga ditambahin lah ya fasilitasnya sehingga nyaman juga penumpang kalau lagi nunggu," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana mengatakan, pihaknya tengah uji coba penggunaan selter ojek online (ojol) Stasiun Depok yang ada di lahan kosong Jalan Kartini, Pancoran Mas, Depok, tepatnya di samping Rumah Makan Steak Moen-moen.

Hal tersebut dilakukan agar ojek online tidak lagi mengetem di trotoar pinggir Jalan Kartini, Pancoran Mas, Depok untuk mengambil penumpang dari Stasiun Depok Lama.

Ia berharap adanya selter ojol di Stasiun Depok ini tidak lagi menimbulkan kemacetan di kawasan Jalan Kartini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com