Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Uji Coba Selter Ojek Online di Stasiun Depok...

Kompas.com - 19/03/2019, 07:57 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana mengungkapkan pihaknya sedang uji coba penggunaan selter ojek online (ojol) di Stasiun Depok.

Selter ojol dibangun di lahan kosong Jalan Kartini, Pancoran Mas, Depok, tepatnya di samping rumah makan Steak Moen Moen.

“Kami sedang tata Stasiun Depok lama, ada manajemen rekayasa lalu lintas dan hari ini lagi uji coba memasukkan ojol ke selter yang dirumuskan bersama-sama antara pihak yang terkait,” ujar Dadang di Balai Kota Depok, Senin (18/3/2019) kemarin.

Hal tersebut dilakukan agar ojek online tidak lagi mengetem di trotoar pinggir Jalan Kartini untuk mengambil penumpang dari Stasiun Depok Lama.

Baca juga: MRT Siapkan Park and Ride dan Titik Penjemputan Ojek Online

Ia berharap melalui halte ojol di Stasiun Depok ini tidak ada lagi kepadatan yang menimbulkan kemacetan di kawasan Jalan Kartini.

Menurut Dadang, ada 600 ojek online setiap harinya di Jalan Kartini yang kerap menunggu penumpang sehingga menimbulkan kemacetan.

Uji coba selter ojol ini berlangsung seminggu. Setelah selesai seminggu uji coba, pihaknya akan menertibkan para ojek online yang masih menunggu penumpang di trotoar Jalan Kartini.

Pembangunan selter ojek online di kawasan Stasiun Depok Lama disambut baik masyarakat.

Selter ojek online di Stasiun Depok dinilai dapat memudahkan penumpang bertemu pengemudi ojek online.

Salah seorang penggagas selter ojek online, Ardi, mengklaim para penumpang dapat lebih cepat bertemu dengan pengemudi ojek online pesanannya.

"Dulu sebelum ada selter, orang-orang itu butuh waktu lebih dari satu menit untuk bertemu, belum tanya warna baju apalagi. Dengan adanya selter ini, enggak sampai satu menit penumpang bisa ketemu pengemudinya," kata Ardi.

Baca juga: Penumpang: Ada Selter Ojek Online, Enggak Perlu Tunggu Pengemudi Sampai Setengah Jam

Penumpang ojek online lainnya, Kristi, menambahkan dirinya tidak perlu panas-panasan menunggu ojek online. Sebab, bisa menunggu di bawah tenda dan seng selter sebagai tempat berteduh.

"Enak kalau ada selter kan tidak panas ya, terus bisa langsung ketemu cepat dengan ojek online-nya," ujar dia.

Kristi menambahkan, akan lebih baik lagi kalau selter tersebut ditambah dengan fasilitas musala, toilet, WiFi, dan warung.

"Ini kan masih uji coba katanya ya, semoga ditambahin lah ya fasilitasnya sehingga nyaman juga penumpang kalau lagi nunggu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com