"Di awal disediakan park and ride yang digunakan MRT aja. Ini bagian dari servis juga dan mengenalkan MRT kepada masyarakat," kata Sigit.
Sigit menyebutkan, PT MRT Jakarta berkerja sama dengan para pengelola gedung di sekitar stasiun.
Fasilitas park and ride hanya akan disediakan di kawasan pinggiran seperti Stasiun Lebak Bulus dan Stasiun Fatmawati. MRT tak menyediakan parkir di stasiun yang berada di tengah-tengah kota.
"Lahan eks Kavling Polri kami bisa gunakan, yang lahan Jakarta Tourisindo. Malah sekarang ada beberapa pihak swasta yang menawarkan seperti South Quarter, kemudian pool Lorena juga menawarkan. Kami juga develop yang di Buperta Ragunan," kata Sigit.
Park and ride nantinya hanya bisa dimanfaatkan oleh para pemegang kartu MRT, yakni Kartu Jelajah.
"Kami tidak ingin jadi parkir inap atau garasi bagi masyarakat sekitar," ujar Sigit.
Baca juga: Anggota DPRD: MRT dan LRT Belum Akan Signifikan Urai Kemacetan Jakarta
Sementara untuk titik penjemputan dan penurunan ojek online, kata Sigit juga sudah diperhitungkan oleh PT MRT Jakarta.
Sigit memastikan potensi penumpukan ojek online sudah masuk dalam analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) lalu lintas MRT.
"Itu sudah dipertimbangkan juga, sudah di-approve sama MRT mana titik-titiknya pick up dan drop off untuk ojek," ujar dia.
Saat ini, MRT masih dalam tahap uji coba publik. Rencananya, MRT akan diresmikan hari Minggu mendatang.
Setelah peresmian, MRT akan beroperasi secara komersial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.