JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka pembobolan mesin ATM, Ramyadjie Priambodo (RP), memperoleh mesin ATM yang disimpan di kamar apartemennya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, dari seorang teman. Mesin ATM itu digunakannya untuk mempelajari sistem kerja dan kelemahan mesin ATM tersebut.
"Dapat dari temannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (19/3/2019).
Argo menyebutkan, Ramyadjie belum mengakui identitas temannya tersebut. Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pembobolan ATM dengan modus pencurian dan akses ke sistem milik orang lain (skimming) mesin ATM yang menjerat Ramyadjie.
Baca juga: 91 Kali Bobol ATM, Ramyadjie Priambodo Dapat Rp 300 Juta
"Belum mengakui siapa temannya. Masih terus diselidiki," ujar Argo.
Ramyadjie ditangkap di kamar apartemennya di Jalan Jenderal Sudirman pada 26 Februari 2019 terkait kasus skimming di mesin ATM.
Saat ditangkap, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mesin ATM, dua kartu ATM, laptop, dua kartu putih yang berisi data nasabah, telepon genggam, masker, uang tunai Rp 300 juta, dan kerudung.
Ramyadjie memperoleh data-data nasabah dari sebuah komunitas online di pasar gelap (black market) di internet) untuk melakukan aksi pencurian atau akses ke sistem milik orang lain.
Di komunitas online tersebut, Ramyadjie mempelajari teknik skimming dan mendapatkan data-data rekening korban.
Baca juga: Ramyadjie Priambodo Dapat Data Nasabah dari Komunitas di Black Market
Di media sosial beredar kabar Ramyadjie disebut punya hubungan kekerabatan dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Namun, pihak kepolisian enggan menyebut latar belakang keluarga pria itu.
Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kasus skimming mesin ATM itu bukan dilakukan keponakan Prabowo. Namun ia mengakui ada hubungan kerabat antara Prabowo dan Ramyadjie Priambodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.