Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Abang Saya Mau Goreng Lele, Langsung Dihantam Kepala Abang Saya..."

Kompas.com - 20/03/2019, 15:01 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penjual pecel lele, Achmad Junaidi (50) dikeroyok dua pembelinya di Jalan Raya Jatimakmur, Kota Bekasi, Jawa Barat karena lama menunggu pesanan.

Adik korban, Salahudin (36) mengatakan, penganiayaan terhadap kakaknya terjadi pada 10 Maret 2019 pukul 02.30 dini hari.

Saat itu, korban didatangi dua orang tak dikenal dan memesan empat porsi pecel lele lengkap dengan tahu dan tempe goreng.

Baca juga: Ketika Pedagang Pecel Lele Dipukul karena Pembeli Lama Menunggu Pesanan...

"Kan abang saya ini (memasak dari) lele hidup, jadi dimatiin dulu sama karyawannya di sini, sama biar masih fresh. Dia (pelaku) juga pesan tempe sama tahu digorengin juga sama abang saya," kata Salahudin saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Jalan Raya Jatimakmur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).

Ia mengatakan, pelaku sudah gelisah menunggu pesanan, padahal belum sampai 10 menit.

"Dia bilang lama, kata abang saya, 'sabar, Pak'. Pas abang saya balik badan mau goreng lele, langsung dihantam kepala abang saya, ," ujarnya. 

Baca juga: Kronologi Penjual Pecel Lele Dikeroyok Pembeli di Bekasi karena Lama Buat Pesanan

Korban berteriak minta tolong hingga terdengar oleh dirinya yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). 

Ketika mendatangi warung, ia melihat pelaku sudah memegang balok.

"Kondisinya (pelaku) itu sudah pegang balok, saya maju ke depan dan bilang, 'ada apa nih?'. Terus adu argumen, tiba-tiba saya yang dipukul sama yang satu (pelaku), abang saya juga dipukul sama pelaku dua," tutur Salahudin.

Baca juga: Pengeroyok Penjual Pecel Lele di Bekasi Diduga Mabuk Saat Pesan Makanan

Salahudin mencoba melarikan diri ke rumah untuk menyelamatkan diri. Namun, pelaku mengejarnya. 

Selain itu, ia juga mencoba melawan pelaku hingga terkena balok. 

Saat Salahudin sudah menyelamatkan diri, pelaku kembali ke lokasi dan mengeroyok korban hingga pingsan. Sementara itu, seorang karyawan lainnya sudah terlebih dahulu menyelamatkan diri. 

Baca juga: Lama Buat Pesanan, Penjual Pecel Lele Dikeroyok Pembelinya di Bekasi

"Saya minta bantuan teman-teman saya lewat WhatsApp, abang saya lukanya parah. Itu kedua pelaku sekilas-sekilas bau minuman ya, tetapi dia enggak sempoyongan. Masih kuat, enggak kayak orang mabuk berat," ujarnya. 

Usai menganiaya korban, kedua pelaku kabur dengan motor Vixion.

Sementara itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Masmitra Jatimakmur dan kini dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Itu enggak wajar, orang baru sekitar sepuluh menit dari dia datang. Dia juga sempat hampir pukul karyawan abang saya juga yang lagi potong lele," ujar Salahudin.

Baca juga: Geng Motor yang Sasar Warung Pecel Lele 4 Kali Beraksi Februari Ini

Hingga saat ini polisi masih memburu kedua pelaku penganiayaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com