Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keroyok Penjual Pecel Lele, Pelaku Bilang "Gue Anggota, Gue Ratain Semua Ini!"

Kompas.com - 20/03/2019, 22:09 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaku pengeroyokan penjual pecel lele di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi mengaku sebagai "anggota" saat menganiaya korban bernama Achmad Junaidi (50) itu.

Hal itu dikatakan adik korban bernama Salahudin (36) saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (20/3/2019).

Salahudin berada di warung pecel lele kakaknya saat pengeroyokan terjadi.

"Dia teriak-teriak gitu, "Gue anggota, gue ratain semua ini, ambil senjata, ambil senjata. Besok gue ratain semua nih," kata Salahudin menirukan ucapan pelaku.

Salahudin pun juga ingat betul ciri-ciri pelaku pengeroyokan yang berjumlah dua orang tersebut. Kata dia, pelaku pertama yang memesan pecel lele kepada Junaidi bertubuh besar dan memiliki kulit gelap.

Baca juga: Ketika Pedagang Pecel Lele Dipukul karena Pembeli Lama Menunggu Pesanan...

"Yang satu berkulit hitam, usia sekitar 45. Kemerja warna merah marun, celana panjang dia naik motornya Vixion," ujar Salahudin.

Pelaku kedua, lanjut Salahudin, memiliki tubuh besar serta pelaku tersebut yang menganiaya dirinya serta Junaidi menggunakan balok.

"Yang kedua tinggi besar, kulitnya agak putih, usia sekitar 43, pakai kaos warna hitam, celana panjang. Dia yang bawa balok atau kaso ya kita nyebutnya, dia dapat dari sekitar TKP," tutur Salahudin.

Baca juga: Dikeroyok Pembeli, Penjual Pecel Lele Alami Hidung Patah hingga Rahang Geser

Sebelumnya, pengeroyokan itu terjadi pada 10 Maret 2019 pukul 02.30 WIB. Saat itu korban yang sedang berjualan pecel lele didatangi dua orang yang memesan pecel lele.

Namun karena merasa lama menunggu pesanannnya, kedua pelaku kesal dan mengeroyok korban hingga korban alami luka pada bagian muka. Korban pun berteriak meminta tolong adiknya yang sedang berada di rumahnya tak jauh dari Tempat Kejadian Perjara (TKP).

Berusaha melerai, adik korban bernama Salahudin malah juga dianiaya menggunakan balok. Namun Salahudin berhasil melarikan diri walau sempat terkena hantaman balok.

Usai memukuli korban secara membabi buta, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Sedangkan korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur oleh keluarganya karena alami luka parah pada bagian muka.

Usai kejadian, korban juga melaporkan hal itu ke Polsek Pondok Gede. Hingga kini polisi masih memburu dua pelaku pengeroyokan penjual pecel lele itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com