Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dwi Suprihadi Dicolek Gorila di Ragunan hingga Dibuat Kaget

Kompas.com - 21/03/2019, 06:14 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komu, Kumbo, dan Kihi menempati rumah baru mereka di Taman Margasatwa Ragunan pada 2002 lalu.

Ketiga gorila dari Inggris itu harus beradaptasi dengan lingkungannya, termasuk dengan pengasuhnya.

Dwi Suprihadi terpilih menjadi "Bapak" ketiga primata bertubuh besar tersebut.

Setiap hari, ia berinteraksi dengan Komu, Kumbo, dan Kihi. Bukan untuk sekedar memberi mereka makan, tapi juga menjalin kedekatan.

Baca juga: Kisah Nyata dari Florida, Seekor Gorila Tirukan Tingkah Pelatihnya

Pria berkacamata itu menceritakan, awalnya Komu, Kumbo, dan Kihi lebih banyak diam di rumah barunya karena masih malu-malu.

Dwi harus berusaha membuat mereka nyaman dan senang tinggal Ragunan.

"Mereka juga menyesuaikan dengan iklim dulu awal-awal keluar (kandang) mereka suka cari tempat neduh supaya tidak kepanasan," ujar Dwi kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Revitalisasi Ragunan, DKI Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Hadiah Sayembara Desain

Lambat laun, ketiga gorila tersebut sudah bisa bermain dengan aktif di rumah baru mereka. Bahkan, mereka juga kerap jail dengan Dwi.

Dwi bercerita, ia pernah dicolek gorila sehingga mendapat beberapa tanda "kenang-kenangan".

"Ada sih kenang-kenangan, kita kan harus waspada. Kadang kalau kita lagi dekat dia suka iseng dicolek. Colekannya itu ya lumayan kan kekuatannya berkali-kali lipat dari kita," kata cerita Dwi.

Akibatnya, tanda biru lebam terkadang membekas di tangan Dwi.

Dibuat kaget

Pengalaman lain yang pernah dialami Dwi adalah ketika ia membersihkan kandang Komu dan Kihi.

Saat tengah fokus membersihkan kandang, ia dikejutkan oleh Komu yang memukul besi pembatas antara mereka. Dwi pun tersentak akibat ulah usil gorila tersebut.

"Awas lu ya, besok gue balas lu," ucap Dwi sambil tertawa.

Baca juga: Koko, Gorila yang Pandai Bahasa Isyarat Itu Mati

Keesokan harinya, Dwi menunggu momen di mana Komu sedang bersantai dan tak menyadari kehadiran dirinya.

Ia lantas melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Komu di hari sebelumnya. Komu yang terkejut pun berlari-larian di kandangnya.

Meski saling usil begitu, sama sekali tak membuat Dwi dan gorila-gorila yang dirawatnya kesal.

"Kadang-kadang itu lah yang memberi kedekatan emosional kita, bercandaan seperti itu. Tapi ya mereka enggan marah, saya juga," ujar Dwi.

Dengan terjalinnya ikatan emosional tersebut, Dwi mengaku jadi bisa memahami apa yang dirasakan Komu, Kumbo, dan Kihi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com