JAKARTA, KOMPAS.com - Dwi Suprihadi mendapat pelatihan khusus di Inggris sebelum dipercaya merawat tiga ekor gorila yang ada di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan sejak 2002 silam.
Bahkan ia sampai diundang dua kali oleh sebuah kebun binatang di Inggris yang mengirimkan gorila bernama Komu, Kumbo, dan Kihi.
"Awal pelatihan dulu tahun 2002 itu satu bulan, terus tahun 2008 saya dapat pelatihan lagi sekitar tiga bulan," ujar Dwi di dekat kandang gorila Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (20/3/2019).
Di sana, Dwi diajarkan mengenai pemantauan perilaku satwa, sanitasi kandang, pengontrolan pola makan dari gorila agar kesehatan mereka tetap terjaga.
Baca juga: Cerita Dwi Suprihadi Dicolek Gorila di Ragunan hingga Dibuat Kaget
Hasil dari pelatihan itulah yang ia terapkan dalam merawat tiga primata terbesar di dunia tersebut. Salah satu yang menjadi fokus utamanya yaitu pemberian pakan.
"Kalau gorila ini pemberian makanannya lima kali sehari, pagi itu kami berikan sarapan biasanya ada minum teh atau susu supaya tidak bosan, kami ganti selang seling. Lalu kami berikan kacang, roti, terus ada pelet monyet. Setelah itu variasi pakan buah dan sayuran tiga sampai empat (jenis), beda-beda variasinya," ujar Dwi.
Dalam sekali pemberian pakan, gorila bisa menghabiskan 2,5 hingga 3 kilogram makanan yang disediakan Dwi.
Namun layaknya manusia, nafsu makan gorila terkadang bisa naik turun juga.
Jika gorila-gorila tersebut kehilangan nafsu makan, Dwi akan berkonsultasi dengan tim media dari Ragunan.
"Kalau masalahnya ringan, kami berikan multivitamin saja," kata Dwi.
Untuk menjaga kesehatan mereka, pengelola Taman Margasatwa Ragunan juga melarang para pengunjung memberikan makanan ke gorila.
Alasannya, karena mereka sudah mengatur diet untuk masing-masing gorila, yakni Komu, Kumbo, dan Kihi.
Baca juga: Konservasi Berhasil, Gorila Pegunungan Tidak Lagi “Terancam Kritis”
"Kalau seandainya dibolehkan, kalau satu orang membawa makanan ke satwa, kalau 1.000 orang bagaimana? Jadi supaya (makanannya) terkontrol," ujar Dwi.
Selain itu, pelarangan pemberian pakan terhadap para pengunjung juga untuk mencegah penularan penyakit dari manusia ke para satwa.
Namun di atas itu semua, Dwi menyebut rasa kasih sayang terhadap para gorila lah yang menjadi kunci utama dalam merawat mereka.
"Sebenarnya triknya kita harus suka dan sayang ke mereka, timbal baliknya mereka juga akan peduli dan sayang ke kita, ya seperti ke keluarga lah," tutup Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.