Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR: Tahun 1999 Ada 4 Banjir, 2017 Meningkat Jadi 146 Banjir

Kompas.com - 21/03/2019, 14:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) mencatat angka musibah banjir di Indonesia meningkat berkali-kali lipat selama 20 tahun terakhir.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, peningkatan tersebut menandakan bahwa banjir tidak boleh diabaikan.

"Pada tahun 1999 banjir hanya empat kejadian per tahun. Namun, sekarang di tahun 2017 saja kejadian tersebut meningkat menjadi 146 (kejadian)," kata Hari dalam Kongres Sungai Indonesia di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2019). 

Baca juga: Prajurit TNI Selamatkan Sepasang Lansia yang Terkepung Banjir di Jayapura

Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan lokasi dengan kejadian banjir paling tinggi di Indonesia.

Hari menuturkan, banjir yang terjadi saat ini bukan hanya disebabkan curah hujan tinggi, melainkan juga aktivitas manusia yang merusak alam.

Ia mencontohkan penggundulan hutan di daerah hulu yang menyebabkan aliran air lebih cepat ke hilir.

Baca juga: Tanggul Jebol Picu Banjir yang Rendam Puluhan Rumah Warga di Kediri

Penggundulan hutan dinilai menyebabkan erosi, sedimentasi, yang mengurangi kapasitas tampung sungai.

Hari menambahkan, banjir di kota-kota besar juga sering terjadi akibat buruknya sistem drainase serta tumpukan sampah dan banyaknya bangunan di bantaran sungai.

Oleh karena itu, revitalisasi bersifat fisik yang dilakukan dinilai belum optimal untuk mencegah banjir.

Baca juga: Gerak Cepat Pemda Atasi Banjir di Lahan Pertanian

Edukasi terhadap masyarakat tentang bahaya banjir juga perlu dijalankan. 

"Seperti pembentukan dan pemberdayaan masyarakat peduli sungai, edukasi anak usia sekolah tentang sungai, serta pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam pemeliharaan sungai" ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com