Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Sopir Angkot, Penghasilan Berkurang karena Ojek Online

Kompas.com - 21/03/2019, 16:58 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejak tahun 2017, transportasi online semakin berkembang pesat.

Hal ini berdampak bagi sejumlah pengemudi angkutan umum atau angkot di Kota Depok, Jawa Barat.

Pengemudi angkot D 110 Terminal Depok-Cinere, Jeje Suhendang mengatakan, penghasilannya menurun setelah kalah bersaing dengan transportasi online

Biasanya, ia mendapatkan Rp 150.000 dalam sehari. Namun, sejak adanya transportasi online, ia hanya mendapat Rp 50.000 tiap harinya. 

Baca juga: CEK FAKTA: Sandiaga Sebut Perlindungan Transportasi Online Belum Layak

"Nih kami dapat Rp 270.000, buat setoran angkot Rp 120.000, buat uang bensin lagi Rp 100.000. Ya sudah sisanya baru buat saya palingan dapat Rp 50.000," ucap Jeje di Terminal Depok, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).

Berbeda dengan Jeje, Seto, pengemudi angkot D 112 Depok-Kampung Rambutan rela menutupi kekurangan uang setoran dengan uangnya pribadinya karena penumpang yang semakin sedikit. 

"Pernah saya narik dari pagi sampai malam dapat penumpang sepuluh (orang) doang, alhasil mau tidak mau saya harus tambahin pakai uang saya pribadi," ujar Seto. 

Baca juga: Obral Tarif Transportasi Online Bakal Rugikan Konsumen?

Bapak dua anak ini mengaku hanya bisa pasrah dengan adanya persaingan tersebut.

"Ya, pasrah saja mau gimana lagi, makan tidak makanlah ini. Palingan juga lama kelamaan angkot punah," ucapnya.

Pengemudi angkot lainnya, Ilham, merasakan yang sama.

Baca juga: Kolaborasi Astra-Gojek, Perluas Layanan Transportasi Online

Ia mengatakan, penumpang tetap sedikit, meski angkot sudah mengetem di stasiun. 

Ilham harus mengetem hingga 30 menit untuk menunggu angkotnya penuh penumpang. 

"Kadang harus menunggu lama biar angkotnya penuh dulu, tetapi, kadang penumpangnya tidak sabaran juga, jadi serba salah," ucap Ilham. 

Baca juga: Mulai Besok, Rekayasa Lalin Angkot dan Transportasi Online di Stasiun Bekasi Dimulai

Ia berharap pemerintah membuat kebijakan agar angkot-angkot di Depok direvitalisasi. 

"Ya, kalau angkot diperbarui, kan, membuat penumpangnya nyaman, sehingga tidak ada lagi yang beralih ke ojek online," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com