Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Selter Ojek Online Dilarang di Sudirman, Bikin Susah Pelanggan Enggak Sih?"

Kompas.com - 22/03/2019, 16:07 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pemerintah melarang selter ojek online (ojol) di sekitar Stasiun Sudirman menuai pro dan kontra dari pengguna ojol.

Seorang pengguna ojol, Nadya (23), menilai, pelarangan tersebut justru menyusahkan pelanggan.

"Kalau larang begitu justru nyusahin pelanggan enggak sih? Orang buru-buru biasanya kan nyari ojol. Kalau kayak begitu susah buat order pasti," ucap Nadya kepada Kompas.com, Jumat (22/3/2019).

Apalagi, saat jam-jam sibuk dan macet. Warga memerlukan ojol untuk bisa mencapai tujuan lebih cepat.

"Kalau bilang bikin macet di sekitar Stasiun Sudirman ya memang selalu macet. Justru saat macet itu kita kadang butuh ojol biar cepat," kata dia.

Baca juga: Selter Dilarang di Stasiun Sudirman, Ojek Online: Penumpang Order Nanti Susah

Sependapat dengan Nadya, Lesti (28), menolak wacana tersebut. Sebab, menurut dia, tak semua orang mau berjalan kaki meski trotoarnya sudah bagus.

Ia pun mempertanyakan teman-teman difabel yang mungkin akan sulit berjalan ke lokasi lebih jauh dari Stasiun Sudirman untuk menjangkau ojol.

Lesti juga meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk membuat selter di Sudirman-Thamrin, terutama yang dekat dengan stasiun dan perkantoran.

"Harusnya dibuat selter dekat tempat-tempat sibuk biar ojol enggak parkir sembarangan di bahu jalan dan juga memudahkan pelanggan. Menurut saya begitu," kata Lesti.

Meski demikian, ada juga pelanggan yang setuju dengan wacana pemerintah ini.

Nursetya (36) menilai, rencana tersebut demi mengatur transportasi umum menjadi lebih rapi.

"Saya paham maksud pemerintah biar ojol berkumpul di satu tempat. Ya enggak apa-apa justru biar rapi," ucap Setya.

Baca juga: BPTJ : Ojek Online Tidak Boleh Punya Shelter di Sudirman

Ia pun setuju jika masyarakat harus mulai membudayakan jalan kaki. Apalagi, trotoar di sekitar Sudirman sudah tertata rapi.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana mengatur memusatkan pangkalan ojek online di stasiun-stasiun tertentu.

Menurut Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Kamis (21/3/2019), nantinya tempat berkumpulnya ojek online hanya ada di beberapa stasiun tertentu, seperti Lebak Bulus dan Dukuh Atas.

Sementara itu, di Stasiun Sudirman, tidak diperbolehkan lagi ojek online.

"Di Sudirman dan Thamrin itu tidak ada lagi cerita parkir-parkir ojek. Kalau mau naik ojek, nanti turunnya di Dukuh Atas saja," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com