Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Siapa yang Punya Andil Mewujudkan MRT Jakarta?

Kompas.com - 22/03/2019, 17:56 WIB
Bayu Galih,
Mela Arnani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Jakarta tak lama lagi dapat menikmati moda transportasi baru, yaitu moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana meresmikan beroperasinya MRT pada 24 Maret 2019.

Sejak beberapa hari lalu hingga saat ini, warga DKI Jakarta sudah banyak yang merasakan MRT melalui uji coba gratis dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Lebak Bulus.

Uji coba juga sempat dilakukan Presiden Joko Widodo kemarin, Kamis (21/3/2019).

Tidak hanya itu, Jokowi bahkan menyatakan bahwa MRT merupakan putusan politiknya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, saat duet bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Itu pun putusan politiknya. Kami putuskan saat saya jadi gubernur saat itu dengan Pak Ahok," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan 10.000 pengusaha untuk Jokowi-Ma'ruf di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Jokowi Sebut MRT adalah Keputusan Politiknya dan Ahok

Benarkah pernyataan Jokowi tersebut?

Bermula dari Ide Habibie

BJ Habibie.KOMPAS/ALIF ICHWAN BJ Habibie.
Proses panjang. Sepertinya kata ini tepat disematkan untuk megaproyek MRT. Setelah sekian lama dicanangkan, akhirnya proyek ini terealisasi di Ibu Kota dan dapat dinikmati masyarakat umum pada Maret 2019.

MRT memang dapat dikatakan sebagai salah satu solusi untuk kota besar. Hasil studi Consolidated Network Plan (CNP) pada tahun 1993 juga menyampaikan bahwa MRT menjadi pilihan paling layak untuk Jakarta.

Namun, ide MRT ini sebenarnya telah muncul sejak periode 1980-an, yang dicetuskan oleh Bacharuddin Jusuf Habibie saat menjabat Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT.

Saat menjabat Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie tetap membawa idenya itu untuk diaplikasikan. Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas yang terbit 23 Februari 1996, Habibie pun sudah menyiapkan usulan pembangunan dari kawasan Blok M ke Kota sepanjang 14 kilometer.

Sistem ini akan dibangun di bawah tanah, tepatnya di bawah jalur jalan-jalan protokol yang sekarang ini ada, termasuk di bawah jalan Sudirman/Thamrin, terus ke jalan Medan Merdeka Timur dan jalan Gajah Mada/Hayam Wuruk.

Krisis ekonomi yang diikuti krisis kepemimpinan pada 1998 membuat ide pembangunan MRT itu tertunda, namun tak terhenti.

Era Sutiyoso hingga Foke

Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Sutiyoso juga pernah menyinggung untuk menggarap proyek ini. Sutiyoso kala itu punya konsep pembangunan MRT dilakukan dengan jalur bawah tanah, dan proyek ini disebut subway.

Dilansir dari Harian Kompas edisi 15 November 2000, pada 2001 pembangunan subway akan dimulai dari Jalan Fatmawati hingga Jakarta Kota dengan biaya yang dibutuhkan sebanyak 1,75 milyar dollar AS dan mempekerjakan 60.000 tenaga kerja.

Akan tetapi, ide itu belum juga terlaksana. Salah satu kendalanya adalah pendanaan.

Baca juga: Ide Sutiyoso "Subway", Bukan MRT Layang

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com