Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Bus Listrik Ramah Lingkungan yang Segera Dioperasikan di Jakarta

Kompas.com - 23/03/2019, 10:18 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi kota dengan tingkat polusi tertinggi di Asia Tenggara membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memutar otak untuk mulai menekan tingginya polusi.

Dari menggunakan bahan bakar ramah lingkungan hingga menghadirkan transportasi zero emition.

Sebagai salah satu perusahaan transportasi milik pemerintah, PT Transjakarta turut mengurangi dampak lingkungan ini.

Rencananya, PT Transjakarta akan mulai menguji coba bus listrik ramah lingkungan.

Baca juga: PT Transjakarta Minta Subsidi Listrik jika Bus Listrik Sudah Beroperasi

Berikut beberapa fakta yang dirangkum Kompas.com tentang bus listrik ramah lingkungan:

Uji coba

Bus rendah emisi ini akan diuji coba di jalanan Jakarta sebanyak 10 unit. 

Uji coba tersebut rencananya dilakukan pada Mei 2019 dan berjalan selama enam bulan.

"Uji coba dilakukan tergantung kesiapan mitra. Untuk mencapai operasi di kami harus ada legalitas. Tapi kami targetkan Mei ini dan akan berlangsung enam bulan," ujar Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Zero emition

Agung menyebutkan, berdasarkan studi, bus listrik ini lebih rendah emisi, bahkan zero emition. Dengan demikian, bus tersebut lebih ramah lingkungan.

"Studi menunjukan emisi karbon 40 persen dari transportasi, jadi kalau terus-terusan menggunakan (bensin) akan besar sekali emisi," kata dia.

Selain tidak mengandung emisi, biaya perawatan operasi bus listrik dijamin lebih rendah.

"Kalau dilihat dari bentuk semua hampir sama, tetapi dia lebih rendah keperluan dan perawatan biaya operasi, sehingga jangka panjang keseluruhan biaya perawatan bus lebih rendah," ucapnya.

Baca juga: Transjakarta Uji Coba Bus Listrik, Rute Pertama Bundaran Senayan - Monas

Meski demikian, harga pembelian bus listrik diakui lebih mahal dibandingkan bus biasa.

Hal inilah yang membuat PT Transjakarta memutuskan tidak membeli bus listrik dan bermitra dengan operator.

"Kekurangannya harga beli di awal lebih tinggi, makanya transjakarta akan melakukan uji coba. Jadi tidak membeli armada, kami bermitra dengan operator. Operator yang mengoperasikan, PT Transjakarta hanya membayar biaya operasi, kami bisa memperkirakan berapa biaya operasi," ujar Agung.

Rute

Ia menyebut, saat uji coba, bus listrik hanya akan melalui jalur feeder atau non bus rapid transit (BRT).

Uji coba tidak bisa dilakukan di jalur transjakarta atau busway lantaran produksi awal bus listrik dirancang dengan pintu yang rendah.

"Uji cobanya nanti kami lihat mana rute yang paling siap, kalau unit ini kami lihat ini kan low entry berarti bukan di koridor, apakah misalkan di jalur feeder non-BRT," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com