Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Sebut Rasio Elektifikasi NTT Paling Rendah di Indonesia

Kompas.com - 23/03/2019, 23:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, rasio elektrifikasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) paling rendah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jonan saat berkunjung ke Kota Kupang, NTT, Sabtu (23/3/2019) sore.

"Kalau kita lihat rasio elektrifikasi atau jumlah penerangan yang dimiliki oleh masyarakat provinsi NTT sampai hari ini paling rendah di seluruh Indonesia. Sekitar 62 sampai 63 persen saja,"ungkap Jonan.

Baca juga: Kejar Elektrifikasi 99,9 Persen, Presiden Resmikan PLTU Cilacap Ekspansi

Jonan mengaku, waktu dia ditugaskan sebagai Menteri ESDM pada dua tahun lalu, rasio elektrifikasi paling rendah berada di Provinsi Papua yakni di bawah 60 persen.

Namun sekarang, lanjut Jonan, rasio elektrifikasi Provinsi Papua telah mencapai 90 persen.

Kalau provinsi lainnya di Indonesia sebut Jonan, berkisar antara 80 hingga 90 persen.

"Karena ketinggalan, maka kita akan kerja mati-matian untuk mengejar ketertinggalan itu,"ujar dia.

Karena itu, Jonan berharap jika ada permintaan lahan untuk pembangunan jaringan listrik, dia mengharapkan DPR dan Pemerintah Provinsi NTT serta kabupaten dan kota bisa membantu.

Kompas TV Sejumlah lokasi terdampak banjir bandang di Sentani, Papua hingga Jumat (22/3/2019) petang belum dialiri listrik. PLN terus melakukan perbaikan gardu untuk mengaliri listrik menuju rumah warga. Pasca banjir bandang yang menerjang Kota Sentani, Kabupaten Jayapura sejumlah gardu milik PLN rusak berat dan mengakibatkan pemadaman listrik secara menyeluruh di lokasi terdampak banjir. Hingga kini seluruh gardu milik PLN sudah diperbaiki namun belum bisa mengalirkan listrik menuju rumah warga karena masih terendam banjir. Lokasi yang belum bisa dialiri listrik adalah BTN Sosial, BTN Bintang Timur, BTN Gajah Mada dan Doyo Baru. #BanjirBandangSentani #Jayapura #Listrik


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com