Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Baiq Mirda yang Tengah Hamil, Terharu Ingat Hasil Kerja Jokowi yang Diterima Warga

Kompas.com - 24/03/2019, 20:46 WIB
Idham Khalid,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Baiq Mirda Wati (29) datang dalam Deklarasi Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Lapangan Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (23/3/2019).

Wanita yang tengah hamil ini datang sebagai pendukung setia pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut.

Mirda mengaku terharu karena menurut dia, hasil kerja pemerintahan Jokowi dalam 5 tahun terakhir telah banyak dirasakan oleh masyarakat Lombok Tengah, terutama dalam bidang pendidikan.

"Sangat banyak (hasil kerja Jokowi yang) kami rasakan, terutama bidang pendidikan. Anak SD kami dapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) sampai berlanjut ke jenjang SMP, SMA," ungkap Mirda.

Tidak hanya itu, Mirda juga mengapresiasi kemajuan infrastruktur yang dibangun di Lombok Tengah, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Kemajuannya sangat luar biasa, seperti Mandalika Kute. Tidak menyangka, Kute akan seperti itu," ungkap Mirda.

Kegiatan deklarasi kemenangan Jokowi-Ma'ruf ini diikuti oleh lebih dari 600 relawan yang tersebar di wilayah Kecamatan Lombok Tengah.

Juprihatin, Koordinator Pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Lombok Tengah, mengaku optimistis bahwa pasangan yang didukungnya akan menang di daerahnya.

"Kami sangat optimistis Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin bisa menang di Lombok Tengah," tegasnya.

Juprihatin juga mempertegas bahwa bukti kerja nyata Jokowi dibuktikan dengan pengembangan wisata di KEK Mandalika.

"Kami bisa lihat bagaimana kerja nyata Jokowi dengan pembuatan sirkuit Moto GP," tutur Juprihatin.

Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa untuk Perubahan dihadang pihak kepolisian saat hendak melakukan aksi menolak kedatangan Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/3/2019) pagi.

Aksi yang direncanakan semula, mulai dari kampus Muhammadiyah Mataram menuju jalan bundaran Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat, gagal, karena tidak mendapat persetujuan dari pihak Kepolisian Resort Mataram,

Pihak keamanan yang sudah berjaga-jaga di kampus Universitas Muhammadiyah menghentikan laju massa saat hendak menuju bundaran BI yang berada di jalan Prjanggik.

Hamsaturrahman (22), koordinator lapangan aksi, menyebutkan, pihak kepolisian tidak mengizinkan massa melakukan aksi di Bundaran BI karena dianggap akan mengganggu keamanan.

"Sempat ricuh karena dihadang sama pihak kepolisian. Aksi kami dianggap akan mengganggu keamanan," tutur Hamsaturrahman seusai melakukan aksi, Jumat (22/3/2019).

Walau aksi ini tidak sesuai rencana, namun aktivitas demonstrasi tetap dilakukan oleh massa.

Massa menyampaikan sejumlah tuntutan di depan kampus Muhammadiyah Mataram, antara lain transparansi jumlah alokasi anggaran terhadap korban gempa Lombok, meminta pemerintah mempercepat proses rehabilitasi rumah korban gempa, meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus untuk petani jagung di NTB, serta mendesak pemerintah agar tidak menggunakan fasilitas publik atau Negara dalam melakukan kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com