Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tercyduk, Caleg Penganiaya Pohon..."

Kompas.com - 24/03/2019, 21:30 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Menjelang Pemilu pada 17 April 2019 mendatang, calon legislatif (caleg) yang bertarung untuk dipilih menjadi wakil rakyat makin gencar melakukan sosialisasi.

Berbagai upaya sosialisasi terus dilakukan para caleg untuk meraih simpati rakyat, seperti memasang spanduk serta poster yang dipaku di pohon pinggir jalan.

Penyebaran alat peraga kampanye (APK) itu ternyata membuat sekelompok pemuda di Palembang menjadi geram karena banyak caleg yang dianggap merusak pohon dengan memaku poster di pohon.

Komunitas "Turun Tangan" Palembang pun akhirnya melakukan aksi dengan menempelkan stiker di APK para caleg yang memasang paku di pohon. 

Stiker itu bertuliskan kata-kata unik untuk menyindir para caleg, seperti "Tercyduk Penganiaya Pohon".

Selanjutnya, ada juga stiker yang ditulis "Maaf Karena Anda Memaku Pohon Anda Tidak Masuk Dalam Kriteria Calon Wakil Rakyat Yang Akan Kami Pilih"

Lalu ada stiker lain juga bertulis, "Aku Mah Apa Atuh Cuma Pohon".

Koordinator" Turun Tangan" Palembang, Oktarian, mengatakan, upaya para caleg yang memaku APK di pohon menjadikan seluruh sudut kota cenderung terlihat semrawut karena banyaknya poster yang dipasang sembarangan.

Selain itu, penggunaan paku yang ditancapkan di pohon juga bisa merusak pohon.

"Sehingga kami hari ini melakukan aksi cabut paku di pohon dan memasang stiker sindiran di poster caleg yang dipasang di pohon," kata Oktarian setelah melakukan aksi, Minggu (24/3/2019).

Oktarian mengatakan, dalam aksi cabut paku tersebut mereka tak membersihkan APK yang dipasang para caleg.

Mereka pun hanya menempelkan stiker di poster caleg agar para timses dapat lebih memperhatikan saat menempelkan APK di pohon.

Setidaknya, ada 120 APK yang dipasang stiker sindiran oleh komunitas "Turun Tangan" Palembang.

Mereka berharap, para caleg untuk sadar dan tidak melakukan hal berlebihan ketika berkampanye terlebih lagi menggunakan paku dipohon sebagai tempat penyebaran APK.

"Jangan sampai memilih yang tidak peduli dengan peraturan dan mengeksploitasi lingkungan demi kekuasaan. Apalagi memasang paku di pohon untuk menyebar APK,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com