Saat mereka melihat apabila nafsu makanya sedang rendah, merka akan langsung berkomunikasi dengan tim medis untuk pemberian multivitamin demi menjaga kesehatan primata tersebut.
Namun, ada prilaku unik dari Gorila yang sering membuat para pengunjung salah kaprah.
"Di gorila ada prilaku unik jadi perilaku memuntahkan yang dimakan untuk dimakan kembali. Jadi kadang pengunjung liat mereka lagi sakit, padahal itu perilaku alami mereka, jadi kalau dia dapat makanan yang dia suka dia muntahkan terus dimakan kembali sampai rasanya hilang baru dicerna," jelasnya.
Baca juga: Cerita Budi Hidayat, Perawat yang Besarkan Bayi-bayi Harimau Ragunan
Tak hanya merawat, Dwi terkadang juga mengajarkan gorila tersebut ilmu sederhana bagaimana mereka hidup di alam liar. Salah satunya, mengajarkan mereka mengambil kelapa dari pohonnya.
"Diberikan kelapa yang sudah dikupas, lama-lama kita berikan ada kulitnya. Di situ dia belajar juga bagaimana cara bukanya, setelah itu kita coba juga kasih pohonnya. Pertama dari pendek (pohon) sampai makin ke atas. Setelah tahu dia naik ke atas, sekarang mereka kalau ada kelapa berbuah bisa ambil sendiri," kata Dwi.
Dicolek gorila hingga biru lebam
Dwi kemudian menceritakan saat pertama kali tiga ekor gorila tersebut didatangkan. Kala itu, Komu masih berusia lima tahun sementara Kumbo dan Kihi berumur tujuh tahun.
Awalnya mereka cukup malu untuk menjelajahi kandang tertutup dan kandang terbuka yang ada di pusat primata tersebut. Dibutuhkan waktu sebulan bagi tiga primata ini untuk beradaptasi.
"Mereka juga menyesuaikan dengan iklim dulu awal-awal keluar (kandang terbuka) mereka suka cari tempat neduh supaya tidak kepanasan," ujarnya.
Setelah terbiasa, ketiga gorila tersebut sudah bisa bermain dengan aktif di kandang-kandang tersebut. Awalnya mereka ditempatkan dalam satu kandang yang sama.
Namun, empat tahun belakangan ini, kandang-kandang mereka mulai dibatasi karena mulai muncul persaingan kekuatan atara ketiganya.
Belasan tahun merawat Komu Kumbo dan Kimi, berbagai hal menarik pernah dirasakan Dwi. Salah satunya ketika Dwi yang sedang lengah di dekat kandang, ia mendapat tanda "kenang-kenangan" dari gorila tersebut.
"Colekan mereka kan lumayan (sakit), karena colekan mereka rasanya berkali kali lipat colekan kita," ujar Dwi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.