Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Konspirasi Trump dan Rusia Disebut Tidak Terbukti

Kompas.com - 25/03/2019, 07:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penyelidikan dugaan konspirasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia dalam Pilpres 2016 telah rampung.

Hasilnya sebagaimana diungkapkan Departemen Kehakiman AS, penyelidikan itu tidak menemukan bukti adanya keterlibatan Rusia dalam kemenangan Trump.

Baca juga: Eks Pengacara Trump Beberkan Bukti Intervensi Rusia dalam Pilpres 2016

Kesimpulan itu muncul dalam surat yang dikirimkan Jaksa Agung William Barr kepada Kongres, seperti diwartakan kantor berita AFP Minggu (24/3/2019).

Dalam suratnya, Barr memaparkan poin-poin investigasi yang dilakukan Penasihat Khusus Robert Mueller dalam dua tahun belakangan ini.

"Meski laporan itu tidak menyebutkan adanya bukti presiden melakukan kejahatan, laporan itu juga tidak membebaskannya," demikian pernyataan Barr.

Jaksa agung asal New York itu menjelaskan, penyelidikan Mueller juga tidak merekomendasikan adanya dakwaan tambahan dalam kasus tersebut.

Barr kemudian menunjukkan peninjauan versinya atas temuan Mueller akan dugaan Trump berupaya menghalangi keadilan dalam melaksanakan penyelidikan.

"Bukti yang dikumpulkan tidak cukup untuk menunjukkan presiden telah terbukti dalam upaya menghalangi adanya keadilan," terang Barr.

Surat itu menandai berakhirnya 22 bulan masa penyelidikan dari mantan Direktur Badan Penyelidik Federal (FBI) itu setelah Trump menang atas Hillary Clinton.

Gedung Putih melalui Sekretaris Pers Sarah Sanders merilis pernyataan bahwa Trump telah terbebas secara total dari tuduhan tersebut.

Trump berulang kali menyanggah dia berhubungan dengan Rusia, dan menyebut penyelidikan yang dilancarkan Mueller sebagai "perburuan penyihir".

Meski begitu, oposisi Demokrat secara eksplisit menyatakan bakal menginvestigasi lebih jauh menggunakan bukti yang dikumpulkan Mueller.

Ketua Komisi Yudisia House of Representatives Jerry Nadler di Twitter ingin mendengarkan langsung penjelasan Barr yang menerima laporan itu.

"Jelas dikatakan Penasihat Khusus Mueller bahwa investigasi itu tak membebaskan presiden. Kami ingin mendengar langsung dari Jaksa Agung Barr," tegas Nadler.

Baca juga: Penyelidikan Dugaan Kongkalikong Rusia dan Trump Selesai Digelar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com