JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 29 ekor harimau sumatera di Taman Margasatwa (TM) Ragunan, Jakarta Selatan. Pengelola Ragunan menyatakan, kebanyakan harimau-harimau yang mereka rawat merupakan hasil pengembangbiakan sendiri.
Bagaimanakah cara TM Ragunan mengawinkan satwa yang berstatus nyaris punah itu?
Muhammad Hafiz Ramadhan (24), perawat harimau sumatera menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan saat ingin mengembakbiakan harimau sumatera.
"Pertama kami lakukan pendekatan dulu antara harimau jantan dan betina, tapi bukan langsung kami campurkan, tapi kami suruh mereka lihat-lihatan, sekitar dua mingguan," kata Hafiz.
Baca juga: Harimau Sumatra dan Badak Jawa Masuk dalam Logo Baru Lacoste
Kedua harimau tersebut diletakkan di dua kandang terpisah tetapi di tengah-tengahnya ada jeruji pembatas. Harimau jantan dan betina itu bisa melihat satu sama lain.
Hafiz mengatakan, harimau jantan dan harimau betina tidak bisa langsung dicampurkan dalam satu kandang karena sifat soliter satwa itu. Jika langsung disatukan, biasanya keduanya akan bertengkar.
"Walaupun dalam fase lihat-lihatan itu dia sudah akur tapi belum tentu pas disatukan mereka bakal akur," ujar Hafiz.
Penyatuan dua ekor harimau itu dilakukan setelah harimau betina menunjukkan tanda-tanda birahi.
"Iya tanda-tanda dari betina soalnya kalau jantan kapan pun siap, sedangkan kalau betina itu ada waktu-waktunya," ujar Hafiz.
Saat proses perkawinan antara harimau jantan dan betina, biasanya akan dipantau oleh tiga sampai empat orang perawat harimau, ditambah tim dokter hewan guna mengantisipasi apabila terjadi pertengkaran antara kedua binatang tersebut.
Setelah kawin, harimau jantan akan langsung dipisahkan dari betinanya. Karena interaksi antara pawang dan harimau dilarang oleh pihak ragunan, harimau itu dipisahkan menggunakan semprotan air.
Harimau sumatera yang berhasil dibuahi akan mengandung selama 103 hari dan melahirkan dua sampai tiga anak.
Hafiz menerangkan, tak semua harimau bisa dikawinkan.
"Jadi harimau yang dikawinkan itu biasa didatangkan dari tempat lain, terus kami lihat silsilahnya. Dia ada yang sedarah atau gak, kalau sedarah tidak boleh," kata Hafiz.
"Atau misalnya pas lahir dia bagus nih, nanti pas ngedrop (sakit) sudah dia bisa lewat (mati)," kata Hafiz.
Baca juga: Cerita Dwi Suprihadi Merawat Tiga Gorila di Ragunan
Penelusuran silsilah harimau biasanya dilakukan pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan. Sebisa mungkin kedua harimau yang akan dikembangbiakan tak memiliki hubungan kekerabatan.
Saat ini Ragunan belum memiliki rencana untuk mengawinkan harimau sumatera yang ada di kandang-kandang mereka. Namun pengelola baru saja mendatangkan beberapa ekor harimau dari Medan Zoo yang siap untuk dikawinkan dengan harimau-harimau yang sudah ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.