Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Anak-anak, Kak Seto Imbau Foto Keluarga Makan di Stasiun MRT Tak Diumbar

Kompas.com - 25/03/2019, 20:13 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peresmian transportasi moda raya terpadu (MRT) berlangsung ramai pada Minggu (24/3/2019). Masyarakat Jakarta ingin segera menjajal seperti apa rasanya menaiki MRT.

Namun, perilaku tidak tertib, seperti makan lesehan di dalam stasiun masih ditemukan. Sejumlah foto keluarga yang sedang makan lesehan di lantai stasiun MRT terekspos di beberapa media sosial.

Warganet seperti berlomba melakukan online shaming terhadap orang-orang yang fotonya viral tersebut. Bahkan, banyak juga yang melakukan online shaming dengan kata-kata yang tak pantas. Padahal, dalam foto itu terlihat jelas wajah anak-anak.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi pun mengungkapkan bahwa sebaiknya orang-orang tidak dengan gamblang memperlihatkan wajah anak-anak dalam foto, apalagi saat melakukan online shaming.

"Untuk anak-anak, seperti itu terpinggirkan yang selayaknya tidak makan di tempat seperti itu. Tapi tiba-tiba diungkap secara terbuka, ini memang tidak pantas," ujar Seto saat dihubungi Kompas.com pada Senin (26/3/2019).

"Itu juga melanggar hak perlindungan anak," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini.

Baca juga: Viral, Penumpang Makan Lesehan hingga Bergelantungan di MRT Jakarta

Atas kejadian tersebut, Kak Seto pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam mengumbar foto yang menampilkan wajah seorang anak.

"Perlu dilindungilah, dan tidak mempermalukan anak-anak dan kemudian terekspos ke mana-mana," ujar Kak Seto.

Menurut dia, tersebarnya wajah anak-anak di media sosial ketika tengah makan lesehan di stasiun MRT bisa menimbulkan pelanggaran terhadap harga diri si anak.

"Sebenarnya memang mungkin bagi anak akan terlanggar harga dirinya dan sebagainya, kalau terekspos wajahnya. Jadi mohon anak-anak seperti itu dilindungi juga identitasnya agar tidak terkespos secara terbuka seperti itu," ujar Seto.

Kak Seto juga berharap foto anak yang melakuan perilaku tidak tertib untuk tidak disebarkan, seperti bergantungan di handle MRT dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com