"Kajian dari DTKJ tadi saya padukan dengan BUMD. Nanti tabel dari eksekutif. Dari halte ke halte kan nanti berubah kalau kemarin Rp 1.000, kemarin mungkin berubah. Nanti kami rapat lagi dengan MRT untuk per tabelnya," ujar Prasetio.
Masih ada waktu untuk lobi
Setelah rapat itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah langsung melapor ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kendati hasil rapat sore itu direncanakan sebagai penetapan tarif, Saefullah mengatakan masih ada ruang untuk kembali membahas tarif.
"Kami ingin semua ini diputuskan dengan logika, dengan perhitungan yang cermat dan matang untuk kepentingan masyarakat pengguna transportasi massal ini untuk kurun waktu yang long term. Saya rasa itu saja. Jadi masih ada ruang yang harus kita bicarakan dengan pimpinan DPRD," kata Saefullah dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Saefullah mengatakan, Anies meminta jajarannya agar terus berkomunikasi dengan DPRD. Toh, kata dia, masih ada waktu sampai MRT rencananya beroperasi komersial pada 1 April 2019.
"Ada komunikasi antara eksekutif dan legislatif antara kepala daerah pimpinan DPRD bahwa kita ingin memanfaatkan ruang komunikasi yang lebih baik lagi untuk nanti kami tetapkan harga tarif yang terbaik," kata Saefullah.
Saefullah menambahkan, Selasa ini pihaknya akan kembali melobi DPRD agar menyetujui tarif rata-rata MRT Rp 10.000 yang dirumuskan Pemprov DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.