JAKARTA, KOMPAS.com - Halte transjakarta di Bundaran HI akhirnya rampung dibangun kembali dan beroperasi bersamaan dengan diresmikannya moda raya terpadu (MRT) hari Minggu (24/3/2019) lalu.
Halte yang terletak di "KM 0" Jakarta itu dibongkar pada awal 2014 karena lahannya digunakan untuk konstruksi MRT. Kini, Halte Bundaran HI kembali sebagai halte paling ideal sebab terkoneksi langsung dengan Stasiun MRT Bundaran HI.
Akses menuju stasiun terletak di sisi utara halte. Antara halte dengan stasiun disambungkan dengan 63 anak tangga ke bawah tanah. Di sana, penumpang bisa tap out untuk keluar dari halte, berjalan menyusuri lorong stasiun, kemudian tap in untuk naik MRT.
Baca juga: Akses Halte Bundaran HI ke Stasiun MRT Belum Ramah Disabilitas
Tampilan haltenya sendiri agak berbeda dengan halte transjakarta lainnya. Halte itu dihiasi dengan dinding berornamen dan sudah dilengkapi dengan guiding block atau ubin pemandu untuk tuna netra.
Untuk membatasi penumpang dengan busway, dipasang pintu kaca otomatis setengah badan. Sayangnya, pintu ini tak berfungsi baik ketika Kompas.com menjajalnya pada Senin kemarin.
Ada pintu yang terbuka setengah, ada yang tak mau menutup, dan ada yang tak mau terbuka.
Diharap mengurai kepadatan
Sebelum Halte Bundaran HI berdiri kembali, penumpang yang tadinya menggunakan halte itu dialihkan ke Halte Tosari yang berjarak kurang lebih 500 meter ke arah selatan. Walhasil, Halte Tosari yang sempit itu selalu padat setiap jam sibuk.
Salah seorang penumpang reguler transjakarta Ciputat-Tosari (S21), Andrea, berharap keberadaan Halte Bundaran HI bisa membuat kondisi Halte Tosari lebih kondusif. Penumpang yang hendak turun atau naik di kawasan itu kini bisa tersebar di dua halte tersebut, tidak lagi terpusat di Halte Tosari.
Di sore hari, menurut Andrea, kepadatan Halte Tosari sudah melampaui kondisi layak. Antrean penumpang berbagai bus yang mengakhiri perjalanan di Tosari membuat penumpang sulit bergerak.
Bisa langsung menyeberang
Seperti Halte Tosari yang kini tak lagi mengandalkan jembatan penyeberangan orang (JPO), Halte Bundaran HI juga sudah tak punya JPO.
Menjelang Asian Games 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membongkar JPO dan menggantinya dengan pelican crossing atau penyeberangan bertombol.
Baca juga: MRT Fase 2 Bundaran HI-Kota Ditargetkan Rampung 2024
Namun penyeberangan di Bundaran HI lebih baik dari penyeberangan di Tosari sebab ada petugas yang membantu pejalan kaki menyeberang. Pelican crossing terletak di depan Plaza Indonesia dan Hotel Pullman.
Salah seorang pekerja di kawasan Thamrin, Setyo, mengatakan halte itu akan mempermudah masyarakat, khususnya para pekerja seperti dirinya untuk menyeberang saat mencari makan siang.
"Kalau mau ke Grand Indonesia jadi lebih dekat sih jalan kakinya," ujar Setyo.
Selain itu, akses integrasi dengan MRT membuat penumpang MRT tak kesulitan berpindah moda. Ia mengusulkan agar akses itu dibuat lebih ramah bagi kaum disabilitas.
"Mungkin bisa ditambah lift buat yang tua, kasihan," kata dia.
Halte Bundaran HI dilewati Transjakarta Blok M-Kota (1), Ragunan-Monas via Kuningan (6A), Ragunan-Monas via Gatot Subroto (6B), dan Pinang Ranti-Kota (9B). Setiap dini hari, bus Blok M-Kota (M1), Ragunan-Harmoni (M6), dan Kampung Rambutan-Harmoni (M7) juga melewati halte itu.
Adapun di sisi Plaza Indonesia, bus yang sama juga melewati di arah sebaliknya ditambah bus Kampung Melayu-Grogol (5A) serta Stasiun MRT Dukuh Atas-Tanah Abang-Stasiun MRT Dukuh Atas (DA2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.