JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, moda raya terpadu (MRT) yang akan segera beroperasi komersial menyasar para pekerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin. MRT diharapkan dapat mengentaskan kemacetan di kawasan itu.
"Kami ingin menangkap yang berkantor di Sudirman-Thamrin karena macet. Dan itu sangat signifikan mengurangi kemacetan di sepanjang jalan itu," kata William di DPRD DKI Jakarta, Senin (25/3/2019).
William mengemukakan, kemacetan Sudirman-Thamrin sudah parah saat ini. Siang hari, kendaraan pribadi keluar masuk kawasan komersial di Sudirman-Thamrin dan membuat macet.
Baca juga: Ketika DPRD Tolak Tarif MRT yang Diusulkan DKI
"Untuk kebijakan orang pergi ke kantor belum dikatakan maksimal karena MRT baru didukung 16 kilometer, yang akan dikedepankan adalah bagaimana MRT didukung moda transportasi lain," kata William.
MRT nantinya akan diintegrasikan dengan transjakarta sehingga masyarakat bisa berpindah moda. Selain itu, bakal ada titik antar-jemput ojek online yang berada tak jauh dari stasiun MRT.
William juga mengatakan pihaknya bakal menyediakan fasilitas parkir bagi para pekerja yang ingin memarkirkan kendaraannya di dekat Stasiun Lebak Bulus dan Stasiun Fatmawati.
"Kami kerja sama dengan transjakarta. Dari park and ride akan diangkut shuttle service, bayar Rp 5.000," ujar William.
MRT rencananya akan beroperasi komersial mulai 1 April 2019.
Baca juga: Ketika DPRD Tolak Tarif MRT yang Diusulkan DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.