Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Warga Kartini Tuntut Polisi Usut Penyerangan di Wilayahnya

Kompas.com - 26/03/2019, 16:50 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RW 008, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat berunjuk rasa menuntut pengusutan kasus penyerangan yang terjadi di wilayahnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, warga membawa karton yang bertuliskan "Di mana keadilan? Para pelaku bebas tanpa rasa takut, korban, warga resah dan trauma".

Ada juga yang membawa karton bertuliskan "Aparat hukum tolong tindak tegas penyerangan di wilayah RW 08".

Unjuk rasa ini digelar lantaran penyerangan yang terjadi pada tanggal 7 Maret 2019 yang mengakibatkan 3 warga luka berat.

Baca juga: Sebulan Buron, Satu Pelaku Penyerangan Warga di Ambon Diringkus Polisi

Menurut warga, tidak ada kepastian hukum terkait penyerangan ini karena tak kunjung diusut oleh pihak kepolisian.

"Warga kami sering kali diserang oleh orang tak dikenal, ada yang tangannya hampir putus dan harus dioperasi hingga bayar Rp 50 juta," ucap Ketua RW 008 Ahmad Maulana saat berunjuk rasa di Jalan Kartini, Sawah Besar, Selasa (26/3/2019).

Ahmad menyebut, penyerangan semacam ini sudah dilakukan beberapa kali di wilayahnya. Tahun lalu, kata dia, rumah warga dirusak orang tak dikenal.

"Terus pas tahun baru juga kami diserang, kami buat laporan ke polisi tidak ada penindakan karena katanya tidak ada korban," kata dia.

Hingga pada 7 Maret 2019, wilayahnya kembali diserang oleh belasan orang tak dikenal.

Para pelaku penyerangan mengenakan helm serta masker untuk menutupi wajahnya. Mereka juga membawa celurit.

Ahmad mengatakan, warga RW 008 tak pernah memiliki masalah, termasuk tawuran dengan warga wilayah lain.

Baca juga: Anggota Brimob yang Gugur Diserang KKB di Papua Tulang Punggung Keluarga

Pihaknya pun memiliki bukti berupa rekaman kamera CCTV yang menunjukkan para korban tengah diserang.

"Tidak ada konflik, kami kalau diserang, kami tidak membalas. Makanya kami menyebut bukan tawuran, tetapi penyerangan. Saya menyayangkan tidak ada tindakan dari polisi padahal kami sudah melapor," ujar dia.

"Satu korban yang tangannya hampir putus operasi harus membayar Rp 50 juta dan itu masih utang," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com