Penyidik Polda Metro Jaya AKP Niko Purba menyatakan, ia tahu informasi terkait penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet melalui media online Tribunnews.com dan Jawapos.com.
Menurut Niko, berdasarkan pemberitaan Jawa Pos, Dahnil Anzar membenarkan bahwa Ratna dianiaya. Juga dari pemberitaan Tribunnews.com, Fadli Zon membenarkan Ratna jadi korban penganiayaan.
Niko dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks oleh terdakwa Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019) kemarin.
"Saudara melihat foto yang viral itu dari media apa saja?" tanya ketua majelis hakim Joni.
"Terkait pemberitaan pada saat itu saya melihat dari Tribunnews dan Jawa Pos, berita online," jawab Niko.
"Saat membaca atau melihat berita itu, tentu ada statement. Statement-nya apa itu?" tanya Joni.
"Kalau Jawa Pos seingat saya, statement-nya Dahnil Anzar membenarkan Ibu Ratna sebagai korban penganiayaan. Kalau Tribunnews adanya statement Fadli Zon yang membenarkan juga Ibu Ratna sebagai korban penganiayaan," jawab Niko.
Lanjutan berita ini bisa dibaca di: Saksi Sebut Dahnil Anzar dan Fadli Zon Penyebar Pertama Informasi Hoaks Ratna Sarumpaet
Nama Silvia Halim mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta diluncurkan Presiden Joko Widodo, Minggu (24/3/2019) lalu.
Tidak sedikit warganet yang menyejajarkan Silvia dengan tokoh-tokoh perempuan lainnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani atau Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Silvia memang bukan sosok main-main dalam pembangunan MRT. Ia merupakan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta. Pembangunan proyek yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia ada di tangannya.
Silvia bergabung dengan PT MRT Jakarta sebagai Direktur Konstruksi pada 31 Agustus 2016. Sejak itu, Silvia tercatat sebagai satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi.
"Cukup unik, ya, karena dunia saya dunia laki-laki. Saya cuma perempuan kedua sebagai project engineer. Bukan eksistensi, tapi orang suka bertanya apa kamu bisa kerjain ini," ujar Silvia dalam acara yang digelar Kompasiana di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Desember 2018 lalu.
Pengalaman yang dimiliki Silvia di bidang konstruksi memang tidak sembarangan. Dikutip dari situs resmi MRT Jakarta, lulusan S1 Teknik Sipil Nanyang Technological University itu memiliki pengalaman 12 tahun dalam berkarier di Land Transport Authority (LTA) Singapura.
Segudang pengalaman yang dimiliki Silvia di Singapura tak membuat ia terlena. Ia memilih pulang ke Jakarta untuk bergabung di PT MRT Jakarta dan mewujudkan transportasi umum yang mampu melayani warga Jakarta.
Simak lanjutan tentang sosok Silvia di: Mengenal Silvia Halim, Sosok di Balik Konstruksi MRT Jakarta
"Alhamdulillah, tadi ini ditandatangani bersama sebagai kesepakatannya nanti datanya diberikan, ini tabelnya. Jadi kalau saya ditanya berapa tarif MRT, saya tanya balik mau dari mana ke mana," ujar Anies di DPRD DKI Jakarta, Selasa
Dalam tabel yang diserahkan Anies, tarif dimulai dari Rp 3.000 untuk stasiun yang sama. Kemudian, tiap kilometer ditambah Rp 1.000. Tarif terjauh yakni Rp 14.000 dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Lanjuntan berita ini bisa dibaca di: Anies dan Prasetio Sepakat, Tarif MRT Diputuskan Rp 3.000-Rp 14.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.