Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Wanita Diancam karena Tegur Penumpang KRL Rangkasbitung, Ini Kata KCI

Kompas.com - 27/03/2019, 12:53 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimbau penumpang kereta rel listrik (KRL) melaporkan petugas yang membiarkan orang melanggar aturan di dalam KRL. Jika ada petugas yang tidak menghirauan keluhan atau laporan penumpang, hal itu juga bisa dilaporkan.

Penumpang KRL diharapkan aktif dalam memberikan kritik dan saran terhadap petugas yang tidak menegur penumpang lain yang melanggar aturan, seperti penumpang makan, duduk di lantai KRL, atau bawa hewan.

"Kami berharap sih bisa saling support dan saling mengingatkan. Untuk laporannya bisa lewat media sosial atau contact center 121. Iya benar (termasuk laporan tentang petugas membiarkan orang melanggar aturan), kritik saran bisa disampaikan di sana (stasiun), pasti kami tangani," kata VP Corporate Communication PT KCI Ernie Sylviane, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: PT KCI Meminta Maaf Ada Iklan Rokok di Dalam KRL

Imbauan itu terkait kabar yang viral di media sosial. Akun Twitter @Miaaisyahp mengunggah cerita tentang seorang perempuan di KRL tujuan Stasiun Rangkas Bitung. Perempuan itu mengisahkan, dalam KRL yang penuh sesak, seorang pria malah duduk di lantai KRL.

"Lalu ada seorang mbak-mbak yang negur bilang kalau jongkok di dalam kereta itu tidak diperbolehkan," demikian unggahan tersebut.

Bukannya malu ditegur, pria tersebut malah memaki perempuan itu sambil mengancam akan mendatangi rumahnya. Perempuan tersebut melaporkan hal itu kepada petugas yang ada di dalam KRL. Namun, sang petugas itu tidak menghiraukan aduannya.

"Dengan bangganya, mas-mas Rangkas itu ketawa, ngeledek si mbak-mbak ini karena aduannya ke petugas ga digubris," lanjut unggahan tersebut.

Baca juga: Karena Layang-layang Tersangkut, Perjalanan KRL Terhambat

Perempuan pelapor itu akhirnya menangis. Karena merasa terancam, dia turun di Stasiun Sudimara. Di stasiun tersebut, perempuan itu kembali melaporkan kejadian yang menimpanya, tetapi petugas di stasiun itu juga tak menghiraukannya.

Namun, ada sejumlah penumpang KRL lain yang marah setelah mendengar cerita perempuan tersebut. Para penumpang itu mencari pria yang memaki perempuan tersebut.

Pria itu lari berpindah kereta. Situasi di dalam stasiun semakin memanas hingga petugas memerintahkan masinis KRL menutup pintu kereta. Pria itu lolos dari amarah sejumlah penumpang yang tidak terima atas perilakunya.

Ernie mengatakan, pihaknya masih mencari kebenaran cerita tersebut.

"Memang masih ada penumpang yang duduk di lantai kereta. Ini (cerita viral) masih kami cek dan sedang ditangani," ujar Ernie.

Ernie meminta penumpang KRL sama-sama saling mengingatkan agar tidak melanggar aturan di dalam KRL. Penumpang juga diminta melaporkan petugas yang tidak menegur penumpang lain yang melanggar aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com