BEKASI, KOMPAS.com - Tim Gabungan untuk kasus Novel Baswedan mendatangi wilayah Bekasi, Jawa Barat untuk melanjutkan proses penyelidikan terhadap kasus teror penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Salah satu anggota tim pakar yang tergabung dalam tim gabungan, Nur Kholis mengatakan, ada empat lokasi di Bekasi yang berhubungan dengan keberadaan seseorang saat kejadian penyiraman air keras kepada Novel berlangsung.
"Kita ingin memastikan lagi soal alibi bahwa orang yang pernah melakukan pemeriksaan oleh kepolisian, itu menyatakan tidak ada di tempat penyiraman saudara Novel," kata Nur Kholis di Masjid Jami Nuurus Sa'adah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (27/3/2019).
Baca juga: Abraham Samad Dorong KPK Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Novel
Adapun keempat lokasi yang diselidiki tim gabungan tersebut yakni, KFC Wisma Asri, Sausan Bridal Salon, Masjid Jami Nuurus Sa'adah, dan di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dalam penyelidikan keempat tempat tersebut, Nur Kholis mengaku terkendala dengan CCTV yang tidak merekam saat kejadian.
"Saksi (orang yang diperiksa polisi) ini mengatakan mereka ada di Bekasi, kita telusuri apakah jejaknya ada di Bekasi. Apakah betul-betul yang bersangkutan ada di Bekasi," ujar Nur Kholis.
Tim gabungan juga memeriksa saksi di setiap lokasi yang didatangi di Bekasi. Nur Kholis juga belum menyebutkan identitas saksi yang diperiksa di Bekasi.
"Pertama kita memeriksa saksi semacam klarifikasi gitu lah. Selama di sini kan enggak mungkin di satu tempat. Tempat-tempat yang dikunjungi itulah yang diperiksa, nanti kita konfirmasi, nanti apakah di lokasi ini ada temuan baru," tutur Nur Kholis.
Sebelumnya, kepolisian mengeluarkan surat tugas untuk membentuk tim khusus dalam rangka pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Surat tugas itu dikeluarkan pada 8 Januari 2019 dan ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.
Tim gabungan bekerja selama enam bulan terhitung mulai 8 Januari 2019 sampai dengan 7 Juli 2019. Tim gabungan terdiri dari 65 orang dari berbagai unsur di antaranya praktisi yang menjadi tim pakar, internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Kepolisian.
Adapun Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 pagi.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.