JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, aplikasi Qlue hingga kini masih digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menampung aduan masyarakat. Namun, Qlue tak lagi diprioritaskan.
Aplikasi Qlue dibuat untuk memudahkan warga membuat laporan atau aduan mengenai masalah di lingkungan mereka.
Anies menyebutkan, pengaduan masyarakat kini tak hanya bisa disalurkan lewat Qlue tetapi ada beberapa saluran lainnya.
"Jadi justru sekarang ditambah. Sekarang ada 8 saluran selain Qlue. Jadi Qlue masih ada tapi kami menggunakan yang senyatanya digunakan oleh warga," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Penggilingan, Cakung, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Jokowi Akan Resmikan Acara Qlue Smart Citizen Day, Kamis Mendatang
Menurut dia, warga tak hanya bisa mengadu lewat Qlue tetapi juga bisa menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.
"Jadi misalnya warga yang menggunakan Twitter bisa menggunakan Twitter, bisa lewat FB, Instragram, saluran pengaduan sekarang dibuat ada 8 dengan begitu maka tidak harus menggunakan satu channel saja, bisa channel apa saja, boleh," kata dia.
Menurut dia, dengan adanya perluasan saluran pengaduan itu, pengaduan masyarakat bisa lebih cepat ditangkap.
"Karena perluasan itu harapannya bisa lebih cepat menangkap persoalan yang ada di masyarakat," ujar Anies.
Baca juga: Kini Ada Beride, Aplikasi Tata Kota Selain Qlue
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.