JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi Qlue telah digunakan di sedikitnya 15 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia sejak pertama kali digunakan di Jakarta dengan mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2014.
Founder sekaligus CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, warga di kota-kota yang telah bermitra dengan Qlue aktif mengadukan permasalahan yang ada di kota tempat tinggal mereka.
"Mereka sangat aktif sih, mereka melihat ini inovasi yang sudah ada di Jakarta, pingin juga diterapkan di kotanya. Pemerintahnya juga sama, benar-benar mau menggunakan ini dengan standar yang sama," kata Rama dalam acara Smart Citizen Day, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Menkominfo: Qlue Kembangkan Ekosistem Menjadi Smart Citizen
Rama mengatakan, kota-kota yang telah bermitra dengan Qlue di luar Jakarta antara lain Bandung, Bima, Sibolga, dan Manado.
Rama menyebut, keluhan yang biasa disampaikan warga di sana pun tak jauh berbeda dengan warga Jakarta, seperti jalan rusak, banjir, atau penumpukan sampah.
Di samping itu, Qlue telah bekerja sama dengan 17 kepolisian daerah di Jakarta serta sejumlah pengembang perumahan seperti Sinarmas dan Agung Sedayu.
"Kita melihat sebenarnya yang kita tawakan ini sebuah ekosistem untuk membangun smart city," ujar Rama.
Baca juga: Dorong Warga Jadi Smart Citizen, Qlue Gelar Smart Citizen Day
Aplikasi Qlue pertama kali digunakan di DKI Jakarta sebagai wadah yang menjembatani aduan masyarakat supaya ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Rama menyebut, dalam setahun, Qlue telah mengurangi titik banjir dan pungutan liar di Jakarta serta meningkatkan kepercayaan warga terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.