JAKARTA, KOMPAS.com- Aplikasi Qlue masih menjadi andalan bagi warga Jakarta untuk mengadukan masalah perkotaan yang mereka temui sehari-hari.
Founder sekaligus CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, 90 persen aduan masyarakat Jakarta yang ditampung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masuk lewat Qlue.
"Kanal dari pelaporan itu banyak, ada delapan. Kita lihat total setiap bulan orang melapornya itu 90 persen masih melapor di Qlue," kata Rama dalam acara Smart Citizen Day, Kamis (28/3/2019).
Rama menuturkan, persentase aduan lewat Qlue yang ditindaklanjuti pun cukup tinggi yaitu berada di angka 87 persen dengan nilai rata-rata bintang empat.
Baca juga: Laporan Qlue Turun Setelah Pergantian Gubernur DKI, Ini Penyebabnya...
Rama melanjutkan, jumlah aduan yang masuk ke dalam Qlue pun terus meningkat setelah sempat menurun usai pergantian Gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam.
"Dan trennya di kuartal 1 ini meningkat, saya lupa angkanya kuartal 1 ini berapa tapi menigkat dari kuartal 4 2018," ujar Rama.
Rama melanjutkan, aplikasi Qlue yang kini sudah bisa diakses lewat gawai berbasis iOs diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna dan aduan yang masuk ke dalam Qlue.
Baca juga: Founder Qlue: Smart City Ekosistem, Tak Bisa 1 Aplikasi Jadi Champion
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Qlue tidak menjadi prioritas dalam menampung aduan warga. Sebab, Pemprov juga mempunyai kanal-kanal lainnya seperti media sosial.
"Jadi misalnya warga yang menggunakan Twitter bisa menggunakan Twitter, bisa lewat FB, Instragram, saluran pengaduan sekarang dibuat ada 8 dengan begitu maka tidak harus menggunakan satu channel saja, bisa channel apa saja, boleh," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.