Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Naik MRT Bisa Ngirit 50 Persen Ketimbang Naik Ojol"

Kompas.com - 01/04/2019, 11:29 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) dengan potongan diskon 50 persen dimulai Senin (01/04/2019).

Dari pantauan Kompas.com di Stasiun MRT Lebak Bulus pukul 09.45 WIB, masyarakat antre di loket untuk membeli tiket.

Salah satu warga, Reza (27) mengatakan, tarif MRT sangat murah dengan adanya diskon. Bahkan menurut dia, jika tidak mendapat diskon pun perjalanannya ke kantor lebih irit menggunakan MRT.

"Program diskon ini menurut saya sebagai wujud pemerintah dan MRT meningkatkan animo masyarakat lagi. Kalau kemarin sudah gratis, sekarang berbayar, tapi dapat diskon," katanya.

Ia menambahkan meskipun tak ada program diskon sekalipun, menggunakan MRT akan menghemat biaya perjalanannya ketimbang naik ojek online (Ojol).

Baca juga: Anies Naik MRT ke Kantor pada Hari Pertama Pemberlakuan Tarif

"Saya kantor di Senayan, kalau naik ojol bisa Rp 25.000-Rp 30.000, sedangkan tarif normal MRT saja saya hanya bayar Rp12.000. Jadi kalau naik MRT lebih ngirit 50 persen ketimbang ojol. Apalagi April ini diskon, jadi cuma bayar Rp 6.000," lanjut Reza.

Ira (24), seorang pegawai swasta yang hendak menuju stasiun Setiabudi dari Lebak Bulus mengaku tak keberatan dengan tarif MRT, bahkan jika tidak mendapatkan diskon.

"Bayar full sekalipun enggak masalah. Karena memang fasilitasnya bagus, kecepatan keretanya juga oke. Hanya ini memang lagi diskon ya, lebih senang juga; karena dapat potongan harga lagi," terang Ira.

Hilma (27), warga yang hendak menuju ke Stasiun Haji Nawi berharap program potongan harga tersebut dapat diperpanjang.

"Saya berharap program ini diperpanjang, supaya masyarakat tertarik untuk naik MRT untuk transportasinya setiap hari," harap Hilma.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (31/3/2019) mengatakan selama bulan April, tarif MRT dipotong 50 persen.

Menurut Anies langkah tersebut dilakukan agar banyak masyarakat menggunakan MRT, dan melakukan sosialisasi pada masyarakat agar lebih paham penggunaan MRT.

"Selain itu juga untuk mengedukasi masyarakat untuk mengubah budaya transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com