JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Susukan, Naufal Rosyid menjadi korban tabrak lari saat bekerja di flyover Pasar Rebo, Selasa (26/3/2019).
Setelah beberapa hari dirawat intensif di RSUD Pasar Minggu, Naufal mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (30/3/2019) malam lalu.
Pelaku masih diburu polisi
Hingga Senin (1/4/2019) kemarin, sang pelaku tabrak lari masih dicari polisi. Polisi telah memeriksa dua orang saksi guna mengetahui identitas pelaku.
Namun, kondisi yang masih gelap pada saat kejadian membuat kedua saksi yang diperiksa tidak dapat menunjukkan jenis atau nomor registrasi kendaraan yang menabrak Naufal.
Baca juga: Suasana Haru Selimuti Rumah Duka PPSU Korban Tabrak Lari di Pasar Rebo
"Pelakunya belum ditangkap, tadi pagi baru dilakukan pemeriksaan saksi. Pelakunya belum ada bayangan karena itu (kejadiannya) masih gelap ya jam 5.15," kata Kanit Laka Lantas Jakarta Timur Agus Suparyanto, Senin kemarin.
Agus menambahkan, ketiadaan kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian juga menyulitkan identifikasi jenis dan nomor registrasi kendaraan yang digunakan oleh pelaku.
"Langkah berikutnya paling pendalaman saksi saja. Sekitar TKP enggak ada CCTV, hambatannya ya itu, enggak ada CCTV dan masih gelap," ujar Agus.
Pelaku diminta menyerahkan diri dan minta maaf
Lurah Susukan Mukodas pun meminta pelaku untuk menyerahkan diri guna menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga.
Baca juga: Lurah Susukan: Tolong Lah Orang yang Tabrak Lari Petugas PPSU Itu Muncul...
Mukodas menuturkan, ia tidak akan menuntut macam-macam kepada si pelaku karena pihak kelurahan dan pihak keluarga telah ikhlas dengan kepergian Naufal.
"Saya sih menginginkan, sekarang kan Naufal sudah meninggal, kita juga ga mencari masalah. Tolonglah, orang yang nabrak itu muncul lah, kita juga enggak nuntut apa-apa," kata Mukodas
Lokasi bahaya
Sementara itu, sejumlah petugas PPSU mengakui flyover Pasar Rebi tempat terjadinya tabrak lari merupakan lokasi kerja yang cukup berbahaya bagi mereka.
Pasalnya, tidak ada trotoar atau area pejalan kaki di jalan layang itu, sehingga kendaraan yang melaju cepat bisa saja menyerempet petugas yang sedang bekerja menyapu jalan.