JAKARTA, KOMPAS.com — PT MRT Jakarta mengakui sinyal telekomunikasi sejumlah operator seluler belum bisa digunakan secara optimal di jalur bawah tanah.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin mengatakan, pihaknya masih menjajaki kerja sama dengan sejumlah operator seluler.
"Sekarang, kan, yang sudah beroperasi itu Telkomsel dan Smartfren. Sementara yang tiga lagi masih dalam pembahasan. Yang masih dalam progres itu Indosat, XL, dan Tri," kata Kamaludin kepada Kompas.com, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Stasiun Lebak Bulus Bocor, Ini Tanggapan PT MRT Jakarta
Kamaludin menuturkan, penjajakan kerja sama bisnis kepada perusahaan operator seluler dilakukan perusahaan mitra yang telah ditunjuk PT MRT Jakarta.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan kapan seluruh operator tersebut dapat digunakan secara maksimal di jalur bawah tanah MRT.
"Kami serahkan prosesnya ke mitra ya. Mitra kami yang kami sepakati lingkup kerjanya dan target-targetnya. Jadi mereka yang menjalankan masing-masing prosedur," ujarnya.
Baca juga: Serba-serbi Hari Pertama Pemberlakuan Tarif MRT Jakarta...
MRT Jakarta yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia mulai beroperasi secara komersial pada Senin (1/4/2019).
Penumpang mendapatkan diskon tarif sebesar 50 persen selama April 2019.
Untuk pembelian tiket MRT, warga harus membayar dengan kartu harian atau kartu uang elektronik.
Baca juga: 3 Kendala pada Hari Pertama Pemberlakuan Tarif Kereta MRT...
Warga juga bisa menggunakan uang elektronik yang diterbitkan bank, yaitu JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), Flazz (BCA), dan JakartaOne (Bank DKI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.