JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan warga Jakarta memiliki wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno tak bisa terlaksana dalam waktu dekat. Komitmen mendapat wagub sebelum pemilu, kini tinggal angan-angan.
Pasalnya, hingga saat ini proses pemilihan belum dimulai. Anggota DPRD DKI yang bertanggung jawab atas pemilihan itu sibuk berkampanye.
"Enggak mungkin buat mereka. Berat turun lapangan masuk lagi ke sini. Ini setelah tanggal 17 kali," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/4/2019).
Pras mengatakan, saat ini anggota dewan masih sibuk berkampanye. Tak hanya kampanye untuk diri sendiri, para anggota dewan juga perlu mengampanyekan pasangan capres-cawapres yang diusung oleh partai masing-masing.
Namun, Pras memastikan proses pemilihan cawagub masih berjalan. DPRD DKI Jakarta telah bersepakat untuk membentuk panitia khusus (pansus) pemilihan wakil gubernur yang bertugas untuk membuat tata tertib (tatib) dan membentuk panitia pemilihan (panlih).
Baca juga: Sandiaga Nilai Ahmad Syaikhu Cocok Jadi Wagub DKI
Masing-masing fraksi telah diminta mengirimkan anggotanya untuk jadi perwakilan di pansus. Setelah pansus terbentuk lewat rapat paripurna, baru kemudian mereka bekerja.
PKS pasrah
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengaku pasrah proses pemilihan calon wakil gubernur DKI baru bisa dimulai setelah pemilu.
"Kecenderungannya ke situ, ya (setelah pemilu)," kata Suhaimi.
Suhaimi mengatakan saat ini semua anggota dewan sibuk berkampanye agar bisa terpilih lagi. Apalagi, waktu pemilihan semakin dekat, yakni 17 April 2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.