Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Sakit Komplikasi, Ibu ini Tawarkan Ginjalnya di Tepi Jalan

Kompas.com - 04/04/2019, 19:08 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com – Mumun Sumiati, seorang wanita berusia 58 tahun, sejak dua tahun ini berkeliling berupaya menjual ginjalnya demi mendapatkan uang berobat bagi suami yang tergeletak sakit.

Dilansir dari Kompas TV, Sumiati terlihat duduk di trotoar dekat palang pintu kereta api di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, sambil membawa kertas bertuliskan “Jual Ginjal”.

Jual ginjal

Mohon bantuannya, mohon pertolongannya, mohon sumbangannya. Siapa yang mau ginjal, saya mau jual ginjal buat pengobatan suami sedang sakit buat beli obat, dan buat sewa rumah, buat makan.

Para dermawan sisihkan rejeki yang ikhlas, ridho Allah ulurkan tangan yang ikhlas

Bapak, Ibu, Adik, buka mata yang ridho

Saya sudah ikhlas jual ginjal buat suami yang sedang sakit

Ibu (terima kasih),

Demikian isi tulisan dalam kertas yang dikaitkan ke lehernya menggunakan seutas tali raffia berwarna hijau.

Ia terpaksa menawarkan ginjalnya karena sudah tidak memiliki biaya untuk membiayai kebutuhan berobat sang suami yang terkena komplikasi penyakit jantung, gula darah, hipertensi, dan penyempitan tulang pinggang selama lima tahun terakhir.

Karena sakit, kondisi sang suami saat ini sudah tidak memungkinkan untuk bekerja dan mencari nafkah.

Sementara itu, layanan BPJS Kesehatan yang ia gunakan tidak menanggung seluruh biaya pengobatan yang dibutuhkan. Untuk itu, ia mengaku ikhlas menjual ginjalnya demi kesembuhan sang suami.

“Apabila saya sudah diambil sama Allah, ginjal saya dijual, saya sudah ikhlas dan ridho, demi suami saya yang sedang sakit. Ya Allah Ya Rabb,” kata Sumiati dengan suara parau.

“Ya Allah, Bapak, tulungin Mak Ya Allah. Bapak cepet sembuh, bapak. Mamak mau ngejual ginjal siapa yang mau para dermawan ibu-ibu, bapak-bapak, adik-adik, bantu kami Ya Allah,” lanjutnya.

Selama dua tahun ini, ia sudah berkeliling di daerah Bekasi, Jakarta Barat, Bogor, dan Depok untuk menawarkan ginjalnya.

Meski belum ada orang yang membeli ginjalnya, namun ia banyak mendapat bantuan dari masyarakat yang melintas. Uang-uang bantuan yang terkumpul, ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga membeli obat bagi sang suami.

Atas kesulitan yang dihadapinya, ibu dua anak asal Bojong Gede, Kabupaten Bogor ini berharap berharap mendapat perhatian dan bantuan dari  pemerintah.

Selengkapnya baca juga: "Saya Sudah Tak Punya Apa-apa Selain Ginjal, Saya Ikhlas..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com