Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jatipadang Kerap Kebanjiran, Mengapa Enggan Pindah?

Kompas.com - 05/04/2019, 06:44 WIB
Walda Marison,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir setiap tahun, kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tidak pernah luput dari banjir.

Seakan banjir sudah menjadi tradisi tahunan yang sudah ditanggapi santai warga.

Mereka seakan menerima kondisi tersebut. Bahkan, berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, beberapa rumah didesain agak tinggi untuk mengantisipasi banjir.

Warga pun terlihat sudah biasa menghadapi banjir akibat bocornya tanggul seperti yang terjadi pada Minggu (31/3/2019) dan Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Atasi Banjir di Jatipadang, Sodetan Akan Dibangun ke Setu Babakan

Jalanan rumah yang hanya muat satu motor dan saluran air kotor pun menambah kesan kawasan ini tidak layak huni.

Namun, di balik situasi seperti itu, banyak warga yang memilih tetap tinggal di lokasi tersebut.

Linda (41), seorang warga, mengakui bahwa wilayah tempat tinggalnya rawan banjir. Menurut dia, sejak 2002, daerah itu kerap banjir.

Masalahnya pun kurang lebih sama, yakni saluran air yang tersumbat atau tanggul yang jebol. Namun, Linda enggan pindah karena mengaku sudah lama tinggal di sana.

"Bagaimana ya, saya tinggal di sini dari tahun 90-an, dari sebelumnya saya menikah. Kalau pindah ke tempat lain lagi, nanti membaur lagi sama tetangga, sama lingkungan baru, mulai dari nol lagi deh," kata dia, Kamis (4/4/2019).

Dia juga beralasan, anak-anaknya sudah bersekolah di daerah tersebut. Menurut dia, akan sulit bagi anak-anaknya untuk pindah saat tengah bersekolah.

Selain itu, banyak saudara dan kerabat Linda yang tinggal di tempat itu. Hal itulah yang menjadi pertimbangan Linda untuk tidak pindah.

"Kalau bisa, pemerintah betulin tanggulnya supaya lebih kuat lagi," ujar dia.

Memilih untuk menetap juga disampaikan oleh Sigit (50), warga RT 003 RW 006. Ia enggan pindah karena masih tinggal bersama orangtuanya.

"Saya masih ikut orangtua saya. Jadi di rumah itu ada dua KK. Kalau orangtua saya pindah, ya saya pindah, kalau orangtua saya di sini, ya saya di sini," kata dia.

Sigit pun tak memungkiri bahwa tempat tinggalnya rawan banjir. Menurut dia, daerah itu dulunya rawa-rawa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com