Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kasus Penolakan terhadap Kehadiran Bus Transjakarta...

Kompas.com - 05/04/2019, 14:19 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran bus transjakarta kerap ditolak sejumlah sopir angkutan konvensional. Sopir angkot melakukan unjuk rasa hingga melakukan penghadangan terhadap bus transjakarta.

Kehadiran transjakarta dengan tarif Rp 3.500 itu dianggap menyerobot trayek hingga mematikan usaha angkutan konvensional, seperti angkot dan metromini.

Berikut catatan Kompas.com terkait kasus protes sopir angkutan konvensional dengan transjakarta.

1. Rute Pondok Cabe-Tanah Abang (S41)

Kasus terbaru adalah protes terhadap layanan transjakarta rute Pondok Cabe-Tanah Abang yang terintegrasi dengan Stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus.

Sejumlah sopir angkot Parung-Lebak Bulus (106) berdemo atas pelayanan yang diberikan perusahaan transportasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. 

Akibatnya, transjakarta itu berhenti beroperasi sementara sejak Kamis (4/4/2019) pukul 12.00.

Baca juga: Didemo Sopir Angkot 106, Transjakarta Pondok Cabe-Tanah Abang Stop Operasi

Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono meminta maaf kepada masyarakat atas berhentinya sementara layanan S41. Agung mengatakan, penghentian operasi bertujuan melindungi para pengemudi, petugas layanan bus, bus, hingga penumpang bila ada aksi anarkis.

"Mohon maaf atas adanya gangguan dalam pelayanan, kami sedang mencari solusi, dan membutuhkan dukungan kewenangan pemerintah" ujar Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2019).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) atas keputusan penghentian sementara layanan ini.

Adapun rute transjakarta Pondok Cabe-Tanah Abang (S41) baru dibuka dua pekan lalu, Jumat (22/3/2019). Rute dibuka untuk melayani penumpang yang ingin naik MRT dari Stasiun Lebak Bulus.

Rute ini dioperasikan dengan bus Metrotrans dengan tarif reguler, yakni Rp 3.500. Bus Metrotrans memiliki kapasitas 68 orang dengan 41 tempat duduk. Setiap hari, bus-bus S41 melayani melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00.

Sejumlah sopir angkot mogor beroperasi menuntut dihentikannya trayek transjakarta jurusan Pulogadung-Pondok Gede. Angkot yang mogok beroperasi diparkir memenuhi satu lahur jalan, di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur Senin (3/12/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Sejumlah sopir angkot mogor beroperasi menuntut dihentikannya trayek transjakarta jurusan Pulogadung-Pondok Gede. Angkot yang mogok beroperasi diparkir memenuhi satu lahur jalan, di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur Senin (3/12/2018)

2. Rute Pulogadung-Pondok Gede

Aksi serupa juga pernah terjadi di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur pada 3 Desember 2018 lalu.

Saat itu, Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) mogok beroperasi sembari menuntut dihentikannya trayek transjakarta jurusan Pulogadung-Pondok Gede.

Menurut mereka, kehadiran bus metro transjakarta tersebut membuat pendapatan para sopir angkot menurun.

3. Tanah Abang Explorer

Aksi yang sama digelar ratusan sopir mikrolet Tanah Abang pada 22 Januari 2018. Mereka berdemo di Balai Kota karena merasa omzetnya turun 50 persen.

Para pengemudi mikrolet menganggap dioperasikannya bus transjakarta "Tanah Abang Explorer" di jalur yang biasa dilalui angkot menjadi penyebab turunnya omzet para sopir angkot.

4.  Transjakarta 1E Blok M-Pondok Labu

Kemudian pada 9 Januari 2018, puluhan sopir metromini melakukan aksi protes dan penghadangan transjakarta 1E Blok M-Pondok Labu di Jalan Fatmawati.

Tak hanya sopir metromini 610 Blok M-Pondok Labu yang memprotes trayeknya diserobot, namun sopir trayek lain seperti 69 Blok M-Ciledug, dan beberapa sopir angkot dari wilayah Timur juga datang atas nama solidaritas. Mereka berjuang, meski tahu sudah di akhir usianya.

5. Transjakarta dari Stasiun Tebet

Sopir angkot M44 Kampung Melayu-Karet Kuningan juga pernah memprotes kehadiran transjakarta sejak 2017. Tercatat hingga Februari 2018 pun mereka masih melakukan aksi penghadangan dan demo.

Saaitu mereka menolak kehadiran bus transjakarta 6D Stasiun Tebet-Underpass-Karet, 6E Stasiun Tebet-Mega Kuningan-Karet, 6C Stasiun Tebet-Patra Kuningan-Karet, dan transjakarta 5B Stasiun Tebet-Bidara Cina,

Penolakan kerap dialami transjakarta yang melakukan ekspansi dan dinilai mengambil alih trayek angkutan konvensional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com