Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok M Plaza Kini Menggeliat Lagi Setelah Ada MRT Jakarta

Kompas.com - 06/04/2019, 16:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta membawa angin segar buat Blok M Plaza di Jakarta Selatan. Pusat perbelanjaan yang tadinya sepi itu, karena terdampak pembangunan MRT Jakarta, kini ramai lagi setelah MRT beroperasi.

Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan menyebutkan, kehadiran MRT berdampak positif pada jumlah pengunjung mal tersebut. Pakuwon Jati merupakan pengelola Blok M Plaza.

Stefanus bahkan menyebut pengunjung mengalami peningkatan hingga 100 persen.

"Naik 100 persen tuh, bahkan kemarin 150 persen. Karena ada MRT, orang dari Thamrin Sarinah banyak yang datang ke Blok M," kata Stefanus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/4/2019).

Baca juga: Blok M Jadi Kawasan Favorit Kulineran Naik MRT

Selama pembangun MRT, jumlah pengunjung pada hari biasa hanya 8.000 hingga 10.000 orang. Saat ini pengunjung mal itu 20.000-25.000 orang.

"Kalau dulu hanya di angka 8.000 sampai 10.000. Sekarang di angka 20.000 sampai 25.000," kata dia.

Dari pantauan Kompas.com, Sabtupengunjung ramai keluar dan masuk melalui Stasiun MRT ke Blok M Plaza, begitu pun sebaliknya.

Pengunjung bervariasi, dari kaum ibu, anak kecil, anak muda yang berpasangan, hingga yang berombongan.

Salah satu pengunjung, Mitha, mengatakan ia datang bersama keluarga ke Blok M dengan naik MRT dari Bundaran HI.

"Rumah saya di Cikini (Jakarta Pusat). Jadi ke Bundaran HI dulu, naik MRT ke Blok M ini mau makan sekaligus belanja," katanya.

Sebelumnya, jika ingin ke Blok M, Mitha merasa repot dan jauh karena transportasi yang ada tak memadai.

"Naik KRL mutar-mutar lagi. Kalau Transjakarta juga harus ke Harmoni dan itu lama, belum macet," kata dia.

Pengunjung lain, Sofyan, menyebut ia bersama istri ke Blok M naik MRT. Sofyan yang berasal dari Bandung ini memang sedang menikmati akhir pekan di Jakarta.

"Memang ingin coba MRT, kebetulan lewat Blok M jadi sekalian mampir makan," kata dia.

Pemilik gerai di Blok M Plaza juga telah merasakan adanya lonjakan pengunjung. Seorang pemilik gerai makanan, Citra, mengatakan, ia merasakan manfaat adanya MRT.

"Memang sekarang (setelah MRT beroperasi) cukup ramai. Kalau dipersenkan ada mungkin naik 20 persen," kata dia.

Ia mengemukakan, pada hari biasa gerai makanannya banyak dikunjungi karyawan.

"Hari biasa banyak karyawan yang mampir. Kalau ditanya pasti ada yang dari Sarinah terus Dukuh Atas," ujar Citra.

Sempat sepi

Selama pembangunan proyek MRT, Blok M Plaza sepi pengunjung.

"(Sepi) bukan soal e-commerce, tapi soal traffic," kata General Manager Plaza Blok M Laurentia Lanny Dharmawan kepada Kompas.com pada 18 September 2017.

Menurut Lanny, Blok M Plaza menjadi salah tempat yang terdampak pembangunan MRT. Proyek MRT tepat berada di depan pusat perbelanjaan tersebut.

Jika sebelum ada proyek MRT, ada dua akses ke tempat itu, saat ada pembangunan proyek MRT hanya tersisa satu akses, yaitu dari arah Mabes Polri. Kondisi itu diperparah dengan keberadaan tiang-tiang pancang yang membuat akses ke Plaza Blok M menjadi sempit dan gelap.

Namun, kondisi kini berubah setelah proyek selesai dan MRT beroperasi. Salah satu stasiun MRT berada dekat dengan mal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com