Bukan berasal dari keluarga yang melek akan teknologi tak menghalangi Putra mengejar impiannya. Ia mengaku belajar secara otodidak dengan bantuan Google dan Youtube.
Namun, ketika belajar sendiri tak jarang ia menemui kebuntuan yang membuatnya frustrasi.
Sampai akhirnya ia menemukan sebuah komunitas di Facebook yang berisi orang yang jauh lebih berpengalaman dari dirinya.
"Di komunitas itu kami saling sharing kalau nemu masalah, ada yang enggak ngerti, isinya banyak orang hebat tapi tidak ada yang jadi mentor, semua sama," ujar Putra.
Setelah cukup ilmu, ia kemudian menggunakan keahliannya tersebut untuk melakukan penetration testing.
"Penetration testing itu web kita uji satu-satu, apakah ada bug (celah sistem) yang bisa dimasuki," ucap Putra.
Dari celah itu, seseorang biasanya bisa melihat dan mengambil data-data yang tersimpan dalam server instansi tersebut.
View this post on Instagram
Setelah aksinya viral diberitakan media massa, bocah yang gemar bermain gim itu kini kebanjiran orderan di Instagram. "Awalnya karena dari kecil hobi main gim, minecraft, Point Blank, banyak" ujarnya kepada TangerangNews di kediamannya, Rabu (3/4/2019). . Warga Ciledug, Kota Tangerang yang masih duduk di bangku SMP itu menceritakan, kegemarannya bermain gim daring ( online ) tersebut kemudian membuatnya termotivasi untuk memiliki keahlian menyusup ke situs manapun. Salah satunya situs NASA. Namun, ternyata Putra tidak memiliki tujuan jahat, ia justru membantu pihak NASA atau situs lainnya untuk mengetahui kelemehan dengan melakukan _penetration testing_. _Penetration testing_. merupakan upaya masuk ke situs tertentu dan menemukan celah yang sekiranya rentan disusupi hacker jahat. Setelah tujuannya berhasil yaitu melakukan _penetration testing_, Putra si bocah baik hati ini membantu pihak NASA dengan memberitahu bahwa ada _bug_ (cacat desain), sehingga rawan dimasuki hacker jahat. "Sebenernya enggak nge-hack, tapi _penetration testing_. Ngetes bagian mana yang ada bug-nya dan ada celahnya untuk bisa disusupi. Nanti dari sana kita lapor ke NASA," terangnya. Selain NASA, sebelumnya ia juga mengaku berhasil masuk ke situs Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Jateng, dan situs perusahaan besar lainnya. "Kalau sering mah enggak, tapi ada beberapa perusahaan besar dan itu rentan juga," kata Putra. Hebatnya lagi, untuk dapat masuk ke situs perusahaan besar nasional bahkan internasional, Putra hanya membutuhkan waktu sekira tiga menit. Bahkan satu menit jika tingkat keamanan situs itu lemah. Ia mengaku bila sudah berhasil membobol sebuah situs dan masuk ke database-nya, ia sering melihat banyak nominal uang hingga miliaran. "Kalau mau ambil mah bisa aja, tapi janganlah, enggak mau. Mending yang halal-halal saja," kata Putra dengan polosnya. Selengkapnya di TangerangNews.com! #Tn #Tngnews #Tangerangnews
A post shared by TangerangNews (@tangerangnewscom) on Apr 3, 2019 at 5:50am PDT
Berbagai situs web sudah pernah dites oleh Putra, mulai dari perusahaan perbankan, e-commerce, hingga situs pemerintah.
Retas situs NASA
Satu hal yang paling dibanggakan Putra ialah ketika ia berhasil meretas situs lembaga antariksa Amerika Serikat atau yang biasa dikenal dengan NASA.
"Awalnya dapat informasi dari teman, komunitas yang ngeshare program bug bounty yang diadakan oleh NASA, pas ngeliat ngerasa tertantang, terus coba," ujar Putra.
Bukan perkara mudah untuk menembus sistem keamanan dari organisasi yang bertanggung jawab atas penelitian luar angkasa tersebut.
Putra mengatakan, butuh waktu tiga hari hingga akhirnya ia bisa menemukan celah untuk mengakses server NASA.
Baca juga: Cara Mengecek Laptop Asus Anda Dibajak Hacker atau Tidak
Dengan celah temuannya itu, seseorang bisa melakukan apa saja terhadap sistem yang dimiliki NASA, mulai dari mengotak-atik isi data, mengganti, hingga mematikan server tersebut.
Namun, tak mau terlibat dalam tindak kejahatan, ia kemudian melaporkan temuannya itu kepada admin dari NASA agar temuan itu segera diperbaiki.