TANGERANG, KOMPAS.com — Pada saat teman-teman seusianya sibuk bermain game dan menjelajahi media sosial, Putra Aji Adhari, seorang siswa kelas II MTs Manbaul Khair, Ciledug, Tangerang, sudah menemukan ratusan celah keamanan sistem komputer dari berbagai instansi.
Namun, anak yang baru berusia 15 tahun tersebut tidak menyalahgunakan keahliannya itu.
Ia merupakan white hat hacker yang mencari kelemahan sistem, lalu memberitahukannya ke instansi terkait supaya instansi tersebut memperbaikinya.
Sejumlah penghargaan telah diterima Putra saat menemukan celah di server berbagai instansi, baik milik pemerintah maupun swasta.
Dari pemerintah, ia mendapat penghargaan dari Badan Siber dan Sandi Negara, tempat ia biasa melaporkan temuannya tersebut.
Sementara itu, dari instansi swasta, ia mendapat penghargaan dari berbagai perusahaan, seperti Tiki, Times Indonesia, Redtech, dan Tokopedia.
Sertifikat-sertifikat itu dibingkai dan dipajang Putra di atas komputer tempat ia biasa melakukan aktivitas sebagai bug hunter.
Terinspirasi Mark Zuckerberg dan Bill Gates
Putra mengaku sudah tiga tahun menekuni keahliannya tersebut, tepatnya saat dia masih duduk di kelas VI sekolah dasar.
Ia belajar melakukan peretasan menggunakan komputer yang dibelikan oleh ayahnya saat ia bersunat.
"Dulu waktu sunat penginnya motor mini, tapi ayah bilang mending dibeliin komputer yang jauh lebih bermanfaat ke depannya," kata Putra saat di temui Kompas.com di kediamannya, Minggu (7/4/2019).
Awalnya, ia hanya menggunakan komputer tersebut untuk bermain game dan berselancar di media sosial.
Namun, saat menjelajahi dunia digital, ia menemukan sebuah artikel menarik yang dibagikan oleh temannya.
Artikel itu berisi kisah sukses dari pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan pendiri Microsoft, Bill Gates.
Kedua tokoh dunia tersebut kemudian menjadi inspirasi Putra untuk mendalami dunia komputer.
Baca juga: Asus Tambal Celah yang Dipakai Hacker Susupkan Malware ke 500.000 Laptop