JAKARTA, KOMPAS.com - Beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta membawa angin segar bagi pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, seperti Blok M Square dan Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
Pusat perbelanjaan yang tadinya sepi karena terdampak pembangunan MRT Jakarta, kini ramai lagi setelah MRT beroperasi.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sebelum MRT rampung, Blok M mengalami masa "mati suri".
Hal ini terjadi sekitar tahun 2017. Saat itu, kondisi Blok M sepi dan gerai-gerai makanan tak banyak yang buka.
Baca juga: Ada MRT, Jumlah Pengunjung di Blok M Naik hingga 150 Persen
General Manager Plaza Blok M Laurentia Lanny Dharmawan mengatakan, hal ini ditengarai pembangunan infrastruktur yang dinilai berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung setiap harinya.
"Bukan soal e-commerce, tetapi soal traffic," tutur Lanny kepada Kompas.com, Senin (18/9/2017).
Menurut Lanny, Blok M Plaza menjadi salah kawasan yang terdampak pembangunan MRT.
Baca juga: Setelah Bertarif, MRT Jakarta Diisi 60.000-70.000 Penumpang Per Hari
Jika ada dua akses masuk ke kawasan Blok M yang berasal dari Jalan Panglima Polim Raya, selama pembangunan MRT hanya tersisa satu yaitu yang berasal dari arah Mabes Polri.
Kondisi itu diperparah dengan keberadaan tiang-tiang pancang yang membuat akses ke Plaza Blok M menjadi sempit dan gelap.
Baca juga: Kisah Inspiratif 5 Siswi Sanur Bersihkan MRT, Teladan Tanpa Nyinyiran
"Jalurnya juga diapit seng dan mereka (pengunjung) rata-rata bilang 'gue males ke Blok M, takut ketiban seng'," ujarnya.
Kondisi berbeda terjadi setelah MRT Jakarta rampung dan beroperasi.
Saat Kompas.com mengunjungi Blok M Plaza pada Sabtu (6/4/2019), pengunjung ramai keluar dan masuk melalui Stasiun MRT ke Blok M Plaza.
Pengunjung bervariasi, dari ibu-ibu, anak-anak, pasangan anak muda hingga yang berombongan.
Baca juga: Hanya Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati yang Cocok Dibangun TOD
Salah satu pengunjung, Mitha mengatakan, ia datang bersama keluarga ke Blok M naik MRT dari Bundaran HI.
Sebelumnya, jika ingin ke Blok M, Mitha merasa repot dan jauh karena transportasi yang ada tak memadai.
"Naik KRL mutar-ujarnya.
Baca juga: PT MRT Jakarta Larang Gerai Makanan Jual Mie Instan Langsung Seduh
Pengunjung lain, Sofyan menyebut ia bersama istri ke Blok M naik MRT.
Sofyan yang berasal dari Bandung, Jawa Barat tersebut memang sedang menikmati akhir pekan di Jakarta.
"Memang ingin coba MRT, kebetulan lewat Blok M jadi sekalian mampir makan," kata Sofyan.
Baca juga: Atasi Sampah, PT MRT Jakarta Gandeng Influencer hingga Komunitas
Pemilik gerai di Blok M Plaza juga telah merasakan adanya lonjakan pengunjung.
Seorang pemilik gerai makanan, Citra mengaku merasakan manfaat adanya MRT.
"Memang sekarang (setelah MRT beroperasi) cukup ramai. Kalau dipersenkan ada mungkin naik 20 persen," ujar Citra.
Baca juga: Cegah Sampah di Area Stasiun, MRT Sosialisasikan Slogan TSP
Ia mengemukakan, pada hari biasa, gerai makanannya banyak dikunjungi karyawan.
"Hari biasa banyak karyawan yang mampir. Kalau ditanya pasti ada yang dari Sarinah terus Dukuh Atas," katanya.
Penumpang MRT Guido (42) mengaku hampir selalu mengunjungi Blok M pada hari Jumat.
Dari kantornya di kawasan Senayan, Guido biasa ke Blok M naik transjakarta sebelum ada MRT.
"Sekarang pakai MRT. Jauh lebih cepat, makannya bisa santai, bisa nambah juga," ujar Guido.
Baca juga: Ada MRT, Jumlah Pengunjung di Blok M Naik hingga 150 Persen
Guido mengaku baru kembali dari Blok M Square untuk mengisi perut sekaligus berbelanja.
"Di sana, kan, lumayan banyak, ya, kulinernya. Belanja juga harganya lebih murah. Sekarang jadi bisa cepat karena MRT," katanya.
Baca juga: Blok M Plaza Kini Menggeliat Lagi Setelah Ada MRT Jakarta
Yedi (30) menyampaikan hal senada.
Dengan MRT, ia bisa lebih santai menghabiskan jam makan siang di Blok M. Aktivitas ini kian sering ia lakukan belakangan ini.
"Dulu jarang ke Blok M Plaza karena kantor saya di Thamrin," kata Yedi.
Baca juga: PT MRT Jakarta Koordinasi dengan BI Kembangkan Kartu Multi Trip
"Kalau sekarang, kan, tinggal menyeberang ke Bundaran HI, dekat jadinya. Walaupun istirahat makan siang enggak lama, tetapi keburu buat balik ke kantor," ucapnya.
Bagi Yedi, Blok M merupakan kawasan dengan banyak lokasi kuliner dan belanja.
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan mengatakan, kehadiran MRT berdampak positif pada jumlah pengunjung mal tersebut.
Pakuwon Jati merupakan pengelola Blok M Plaza.
Stefanus bahkan menyebut pengunjung mengalami peningkatan hingga 150 persen.
Baca juga: Pemkot Bantah Tak Izinkan Operasional Transjakarta Depok-Stasiun MRT Lebak Bulus
Selama pembangun MRT, jumlah pengunjung pada hari biasa hanya 8.000 hingga 10.000 orang.
Saat ini pengunjung mal itu 20.000-25.000 orang.
"Kalau dulu hanya di angka 8.000 sampai 10.000. Sekarang di angka 20.000 sampai 25.000," katanya.
Baca juga: MRT Akan Tetapkan Tarif Tiket untuk Penumpang Masuk dan Keluar di Stasiun yang Sama
Pihaknya menargetkan dalam beberapa bulan ke depan pengunjung bisa mencapai 35.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.