Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra, Remaja Peretas Situs NASA yang Menolak Jadi "Black Hat Hacker"

Kompas.com - 08/04/2019, 10:52 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Meski bisa menghasilkan uang lebih banyak, Putra Aji Adhari menegaskan tidak akan menjadi hacker jahat atau biasa dikenal dengan Black Hat Hacker.

Remaja 15 tahun yang tinggal di Larangan, Tangerang itu tidak mau terlibat tindak kriminal dan menghasilkan uang haram dari hasil peretasan.

"Kalau black hat uangnya lebih gede, tetapi kita bisa kena pasal, terus haram juga. Kalau white hat biar pun pendapatannya sedikit, tetapi bermanfaat buat orang lain, menguntungkan dan juga halal," ujar Putra saat ditemui Kompas.com di Tangerang, Minggu (7/4/2019). 

Baca juga: Putra, Remaja Peretas Situs NASA Sering Cek Kelemahan Situs Pemerintah

Ia mengaku sering tidak dibayar setelah melaporkan temuan bug atau celah pada server perusahaan yang ia retas.

Kebanyakan, perusahaan-perusahaan tersebut memberikan sertifikat penghargaan dan plakat. 

Ia mengatakan, jika celah-celah tersebut ditemui orang yang salah, dapat berefek cukup besar bagi instansi tersebut.

Baca juga: Selain Situs NASA, Putra Juga Pernah Meretas Situs KPU

Mulai dari bocornya database perusahaan, mengutak atik server, pemalsuan data, hingga mematikan server instansi yang diretas.

Ia mencontohkan situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berhasil ia retas beberapa waktu lalu.

Putra mengaku menemukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di setiap wilayah Indonesia.

Baca juga: Mengenal Putra, Remaja 15 Tahun yang Berhasil Meretas Situs NASA

"Kalau bagi black hat mereka bisa lakuin apa saja, mengambil data untuk dijual, mengacaukan sistem dan interface, bahkan memasukkan nama pemilih baru," katanya. 

Namun, pesan orangtuanya membuat Putra enggan terjerumus menjadi hacker jahat. Ia lebih senang memberi manfaat bagi orang banyak.

Jika menemukan celah di server suatu instansi, ia akan melaporkan kepada pengelola situs instansi tersebut. 

Baca juga: Asus Tambal Celah yang Dipakai Hacker Susupkan Malware ke 500.000 Laptop

"Itu kendala saya cari kontak itu susah, kadang dari e-mail itu enggak tiap hari dibaca biasa saya usahakan cari kontak WhatsApp biar langsung direspons," ujar Putra.

Imbalan bukan menjadi prioritas utama Putra.

Ia ingin terus mengembangkan kemampuannya di dunia teknologi informasi hingga akhirnya bisa mewujudkan mimpi seperti idolanya, Bill Gates dan Mark Zuckerberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com